Monday, December 31, 2012

Habib Luthfi di PPHM Al-Mahrusiyyah III Mojoroto Kediri

Hadirilah acara Istighosah dan Manaqib Kubro
dalam rangka Haul KH. Imam Yahya Mahrus ke-1
Insya Allah dihadiri :
Masyayekh Lirboyo dan Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan.
http://pustakamuhibbin.blogspot.com/2011/01/manaqib-habib-umar.html
Hari / Tanggal : Sabtu, 5 Januari 2013
Waktu : pukul 19.00 - selesai.
Tempat : di pondok pesantren HM Al Mahrusiyyah III Ngampel Mojoroto Kota Kediri
Source Image : Elangprince

Source : Lirboyo

Diary Bodoh - Kaleidoscope 2012 Cari Kerja

Liburan kali ini sungguh sangat lama sekali –terasa seperti liburan setahun- dari 2012-2013. Enak sekali diriku menjadi seorang “yang katanya” guru itu. Pagi masuk (gak terlalu pagi amat) dan sebelum matahari condong ke barat sudah ada di rumah lagi. Sebentar saja sudah ganti baju perang lain dan berhadapan dengan musuh yang berbeda pula (pake topi menenteng tas merah dan mbolang!!). Makan juga tercukupi kalau mau makan. Intinya semua hal tentang guru itu menggemukkan badan. Libur aja sampe setahun!!
Tapi dari awal sebenarnya tak ada keinginan, untuk menjadi orang yang selalu pegang spidol dan melukis di whiteboard ini (hanya kadang pake’ proyektor :D). Sementara rencana yang telah ku sketsa masa kuliah dulu, setidaknya dalam sekali ku hidup, salah satu waktuku harus diisi dengan hal yang mempunyai cita rasa pendidikan dan pengajaran, dan 4 tahun dirasa cukup lah untuk menjadi seorang guru. Kalau dihitung matematis pun sepertinya seimbang, 4 tahun ku menimba ilmu di jurusan pendidikan dan 4 tahun pula ku akan berkecimpung dengan dunia pendidikan ini (rencana). Keinginan untuk memperpanjang kontrak (SK kepsek) jikalau tak ada hambatan (semua ikhlas) akan kuhentikan. Tapi rencana Tuhan who knows.

Sebelum mengenal dunia didik-mendidik ini atau yang kuanggap 4D (datang-duduk-dhoweh, dlongop- diabsen, hha i’m sucker) dan kali ini juga yang ingin ku jadikan sebagai tulisan kaleidoscope-ku selama 2012 ini adalah pengalamanku mencari kerja, dulu diriku yang berbekal ijazah pendidikan sempat di awal tahun 2012 merantau ke Kota Surabaya mencari kerja. Mulai dari Desember-Januari-Februari more than three months pulang pergi dari Tulungagung kota tercinta ke kota penuh sesak itu. Mau bagaimana lagi, after graduated from university kuliah jurusan bahasa Arab dan 6 bulan mendekam di operator warnet, menyadari diri sepertinya tak memiliki kompetensi khusus to become an entrepeneur, akhirnya pilihan terakhir seeking a job juga. And the crowded city was in my mind that time, Surabaya.
Mulai dari Relationship Officer atau Sales Executive atau apalah namanya itu, tak kurasa penting mengingat nama-nama turunannya yang banyaknya lebih dari sepuluh itu (setiap perusahaan menamai strategi marketing mereka dengan nama yang berbeda-beda) sampai profesi driver (nama kerennya “sopir tembak” gan) sedikit pernah kurasakan keringatnya (meski sedikit dan sebentar).
Dan mulai dari tes kompetensi, TPA, tes yang menambah-nambah angka yang berlembar-lembar (lupa ku namanya), interview berikut tes psikologinya, akhirnya mereka-mereka itu (berlembar tes masuk itu) memutuskan bahwa bukannya ku diterima atau ditolak di perusahaan, aneh memang. Melainkan mereka bersama-sama memojokkanku dan memvonis diriku bahwa:// ada beberapa urat syaraf yang sudah tidak berfungsi lagi di kepalaku. Palu pun di ketuk tiga kali dokk dokkk dokk// Argggh keluar jalur ni kalimat... sudahlah, yang hendak ku maksudkan sebenarnya adalah bahwa diriku diterima kerja dan beberapa diantaranya tidak lolos uji interview.
Apabila bidang marketing memang hampir 90% persen lulusan S1 pasti diterima kerja di bidang itu (karena marketing sebagian besar sebenarnya untuk lulusan SMA) kecuali bila tak bisa naik motor :D, lebih-lebih bila mencantumkan fotokopy SIM A, kuberi prosentase hampir 100% bahwa SIM A itu sangatlah dipertimbangkan oleh perusahaan (tapi bila nego gaji sudah deal). Seperti diriku saat itu, langsung bisa ikut program training. Tapi akhirnya sama seperti sebelumnya, sama juga, tetep keluar masuk perusahaan. Karena tidak ada kecocokan diriku dengan perusahaan (tapi beberapa diantaranya memang perusahaan yang tidak menerimaku :D bersikap fair).
Setelah marketing yang dibumbui dengan jenjang karir yang (katanya) jelas itu tak mempunyai kecocokan, akhirnya mencari pekerjaan bagian produksi. Namun sama juga, bagian manufacturing ini juga kurang sesuai dengan kecocokan hati dan postur tubuh (asal tahu saja badanku sangatlah berbeda jauh dengan mas Aderai yang sering minum mbah Marijan itu), juga jam kerjanya yang tak menentu ada perpindahan shift sehingga merasa tidak cocok lagi. Tapi yang paling dominan alasan sebenarnya adalah adanya sedikit gengsi dari dalam diri (S1 bukan untuk bagian produksi, itu bagiannya kejuruan SMK, trus apa bedanya) dan jadilah akhirnya ku juga tak mengambilnya. Alasan kesehatan fisik dan mental.
Setelah perburuan pekerjaan yang melelahkan dan menguras waktu itu, akhirnya terciptalah beberapa prinsip hidup yang baru bagiku (seperti: i’ll never ever work at convensional banks or somewhere else which are uncategorized their halal label or still debated among ulama’il muslimin, dan kuharus bisa mencari pekerjaan yang lebih halal lagi untuk keluargaku kelak, karena akulah pemimpin di dalam keluarga kecil ku kelak, amin), yang tak boleh kulanggar sendiri prinsip itu. Dan jadilah aku orang yang “hampir” bijak yang sebelumnya “mendekati” kegilaan. Bahkan hampir berubah warna rambut ini dari sebelumnya hitam bermigrasi ke putih :D. Yang dulunya imut-imut berubah menjadi semakin kisut. Dan yang dulunya tak berjenggot, kini mulai tumbuh rambut-rambut yang katanya simbol “bijak” itu. Jadilah wajahku seperti seorang “yang tercerahkan” (meski kulitku gelap :D). Yang juga merasa sudah kenyang dengan asam garam bentuk-bentuk penipuan lowongan pekerjaan.
Sementara itu muncul beberapa argumen-argumen yang kusimpulkan sendiri mengapa diriku terkadang tak bisa diterima di beberapa perusahaan, intinya tak bisa diterima kerja di tempat yang diinginkan. Dan kesimpulan terbesar ternyata mengarah pada ijasahku, ijasah yang tertulis di sana sebuah gelar, Syamsul Arifin, SPdI **. Ah ini dia masalahnya. Namun ku tak mau mengatakan itu adalah sebuah kesalahan bahwa diriku dulu salah ambil jurusan pendidikan dan bukannya jurusan yang lain setelah lulus SMA, lebih memilih bahasa Arab daripada bahasa yang tenar dan lebih modern lainnya (meskipun terkadang ada sedikit sesal juga kenapa begitu, tak bisa dipungkiri). Karena inilah memang jalan hidupku, takdirku, yang ku harus berusaha ikhlas menerimanya.
Akhirnya, saat ini di penghujung akhir tahun. Ku masih menjalani takdirku, (tidak lagi bekerja di kota besar dan mungkin lebih maju dari kotaku) yang hari ini masih payah menjadi seorang guru bagi murid-muridku tercinta. Menjadi ustadz bagi santri-santri yang mencari ilmu dan barokah. Dan sepertinya ku masih payah dan seperti tak memiliki tanggung jawab pada para orang tua murid, wali santri, keluarga, dan lembaga yang menaungi. Terlebih, sepertinya tak mampu dan tak pantas untuk dipertanggungjawabkan esok kelak. Semoga hidup kita semuanya selalu meniti dalam ridho-Nya..Amin

**Aku adalah yang saat ini berusaha untuk ikhlas, untuk tidak mengingat kekalahanku dalam mempertahankan ijasah Bahasa Arab ku di hadapan Area Manajer yang mempermasalahkan ijasah, padahal telah lulus tes tulis dan tes interview sebelumnya.
**Kaleidoscope tentang perjalanan asmaraku di 2012 tak jauh beda dengan pencarian kerjaku..i’m suck, mungkin lain kali akan kutulis setebal kamus, seberapa payahnya diriku dalam urusan ini... :D

Ke --- kaleidoscope 2011

Monday, December 24, 2012

Fanatikmu yang Mengubur Nama Gurumu

Oleh : Nisrina Saed

Bermasa silam kau bukanlah apa-apa, bertahun dulu kau hanyalah anak ingusan, kerap kali dulu kedua matamu berkaca-kaca, dan tak jarang pula tangisan keras adalah senjata terakhirmu meratapi betapa susahnya belajar merangkai kata, sungguh beratnya awal menghitung angka, benar sulitnya menghafal doa dan bacaan sholat, atau lama terasa bisa mengeja huruf hijaiah dan membaca ayat-ayat al-qur’an.

Namun, dalam kesulitan dan lamanya dirimu merajut semua itu, kau kini bisa rasakan betapa sabar, ulet dan gigihnya gurumu kala mengajarimu, entah itu Ibumu, Bapakmu dan Kakakmu di rumah, Pak Kyai atau Bu Nyai di Mushola, langgar atau surau, Pak Guru atau Bu Guru di Sekolah, Para Tutor di Tempat Kursus, Para Asatidzah di Pesantren atau Ma’had, dan semua yang telah berandil mengajari dan membelajarimu.

Mereka semua adalah gurumu, tak berbilang jasa mereka atasmu, tak terkira harapan baik mereka menggantung di pundakmu, yang telah menjadikanmu bisa mengeja dan membaca, menulis dan berkarya, sholat dan berdoa, yang membuatmu kini bukanlah ingusan lagi, yang merubah kebukan apa-apaanmu menjadi apa-apa, yang membekalimu beragam bekal yang sangat berharga untuk menempuh jalan hidupmu.

Kini kau telah naik mencapai atap, telah banyak tahu akan banyak hal daripada mereka, telah penuhi otakmu dengan beragam maklumat dan ilmu. Tapi, ingatkah dirimu bahwa kau takkan pernah mampu memanjat sampai atap tanpa tangga di depanmu, atau kau takkan duduk di atap selamanya tanpa keterampilan tangan dan kakimu.

Rumah tak mungkin tegak beratap tanpa pondasi batu di bawah tiang penyangganya, ranting berdaun lebat takkan pernah terlambaikan tanpa akar kuat menghujam ke bumi. Kupu-kupu tak bisa terbang meliuk-liuk indah tanpa sayap yang penuh warna warni, dan tupai tak mampu untuk meraih pohon kelapa di depannya tanpa keempat kakinya untuk melompat jauh.

Dan kini kau banyak berguru dan mengaji di halaqah Ustadz-Ustadz kibar, para Masyayikh mu’tabar, membaca, menghafal dan menelaah tulisan dan karya-karya mereka, menimba ilmu dan merujuk setiap permasalahan kepada mereka.

Sungguh semua itu adalah nikmat dan karunia Ilahi yang hanya terberikan bagi mereka yang dikehendaki-Nya, karena masih banyak selain dirimu di luar sana yang berkeinginan sepertimu, tapi Allah belum berkehendak padanya maka menjadi sulitlah terasa bagh mereka untuk berbuat sepertimu.

Tanpa terasa ilmu dan pemahamanmu bertambah, manhaj agama banyak terubah dan terbarui yang dulu masih tersamar, pula tanpa terasa kau mengidolakan Ustadz Fulan dan Syaikh Fulan lebih dari yang lain, mungkin karena manhaj dakwahnya yang bagus, tulisannya yang mengena, banyaknya jamaah kajian yang terpunya, atau keterkenalan nama dan ilmunya di mata manusia.

Sungguh tak tercela perbuatan dan sikapmu itu, tapi menjadi cela kala kau berfanatik dengan salah satu Ustadz Fulan atau Syaikh Fulan, menganggap Ustadz lain atau Syaikh Fulan lain yang tak sefaham atau sependapat dengan gurunya adalah salah, tak bermanhaj, atau tertutup untuk menerima kebenaran lain darinya, antipati untuk menjadi rujukan ilmunya, padahal betapa banyak kebaikan dan kebenaran masih terus tertebarkan dari lisan dan tulisan jemari lembutnya.

Hanya kesalahan setitik darinya, ia teranggap menumpahkan sebotol tinta di atas selembar kertas putihnya, padahal masih banyak tersisa lembaran putih lainnya yang berfaidah untuk dirimu. Tapi, kau tetap menutup mata dan membuang ke tempat sampah tumpukan lembaran itu yang hanya ternoda setitik tinta tanpa tersengaja.

Setiap kamu berbicara ilmu dengan teman dudukmu, kau hanya menyebut menurut pendapat Ustadz Fulan atau Syaikh Fulan, tapi kala temanmu bertutur Ustadz Fulan lain atau Syaikh Fulan lain berkata, seketika terlihat kerutan jidatmu, kecutnya roman mukamu, geliat panas tubuhmu. Itulah ekspresi ketidaksukaan hatimu yang terpancar jelas darimu.

Saat kau membaca kitab, buku atau artikel, pertama yang dilihat adalah nama penulisnya. Kalau penulisnya Ustadz Fulan atau Syaikh Fulan jadilah buku terbuka lembarannya dan mulai terbaca, tapi jika penulisnya Ustadz atau Syaikh Fulan lain, buku itu pun langsung ditaruhnya kembali, atau artikelnya sengaja terlewati.

Kini fanatikmu akan Ustadz atau Syaikh Fulan telah menguburkan nama-nama gurumu yang telah banyak berjasa atasmu bermasa yang lalu. Yang telah mengajarimu iqro, atau dasar bahasa arab dan ilmu agama di Pesantren atau Ma’had, atau siapa saja yang membelajarimu beragam disiplin ilmu yang telah mengantarkanmu untuk menjadi yang seperti sekarang ini.

Mereka tak mengharap imbalan dan doa darimu, tapi dirimulah yang menjadi apa-apa seperti sekarang ini berkat doa dan usaha guru-gurumu dahulu. Namun nama guru-gurumu yang dulu telah terkubur dari doamu dan tak pernah tersebut dalam munajatmu. Kau hanya menyebut dan membanggakan Gurumu yang kini baru kau idolakan, sementara guru-gurumu yang dulu, kini terkecilkan dan tak pernah terbanggakan dalam hidupmu.

Wallohu a’lam bishowab

Source
http://edukasi.kompasiana.com/2012/12/23/fanatikmu-yang-mengubur-nama-gurumu--519089.html

Hopeless Romantic




Diary Bodoh - Edisi Pengambilan Rapor

A few days ago, saya menghadiri acara sekolah, pertemuan antara wali murid dengan guru kelas. Saya lihat di dalam ruangan tempat saya berada ada sekitar 30an lebih bapak bapak dan ibu ibu yang tentunya memakai pakaian rapi (karena yang sekolah mayoritas dari orang tua golongan menengah ke atas :D, terbukti dari mobil yang terparkir di halaman, entah itu masih kreditan atau pinjam dari rent car :D), terlihat beberapa masih mengenakan seragam dinas tempat bekerja.
Pagi ini memang sesuatu yang spesial buat mereka, hingga para orang tua ini benar-benar menyisihkan waktu diantara jadwal sibuknya sehari-hari. Za, pagi ini adalah acara sakral tahunan sekolah. Hari pembagian rapor anaknya. Apakah anaknya mendudukkan mereka di kursi tamu dengan perasaan bangga (ow ini lo anakku) atau malah mempermalukan mereka (kata "mempermalukan" ini hanya pikiran saya) selama satu semester selanjutnya.
Acara yang ditulis di kertas undangannya jam 9, namun sampai ada kelebihan 20 menit acara masih belum dimulai. Masih juga ada yang baru datang, tergesa-gesa memarkir kendaraan sembarangan (parkir sembarangan bagi saya sudah maklum, memang ada beberapa dari wali murid jarang ke sekolah, berkunjung hanya pas ada event penting saja, itu kalau tidak berhalangan, jadi pantes kalau belum tahu tempat parkir :D). Atau memang sengaja diparkir dekat pintu masuk biar langsung pulang setelah acara selesai, saya tak tahu(mengusung slogan: cepet masuknya, cepet keluarnya/ eja****si dini :D what the f*** i'm saying!!)
Dan tibalah akhirnya, salah satu perjalanan betapa suck'nya hidup saya plays again, repeated. Waktu yang mundur 20 menit sudah sangatlah cukup untuk membuat diri saya tambah gugup. Corong suara yang tadi terus bergema suara menggelegar dari bapak kepsek yang memberi pengarahan kepada para wali murid sudah berhenti. Dan itulah saatnya, suara diam itu memberikan "kode" kepada saya, untuk segera dimulainya prosesi penyerahan rapor yang telah ditunggu-tunggu. dan..saya harus memulainya..
Saya awali dengan coba menata kembali tumpukan buku rapor warna biru gelap di depan meja (sebenarnya sudah tertata sedari tadi, hanya saja saya ingin mengalihkan perhatian para orang tua murid yang sudah mulai tambah sunyi senyap dan saya bingung apa yang musti diperbuat). Saya coba pandangi satu persatu wajah mereka dengan pandangan serius dengan bernafas pelan (dengan tetap menyembunyikan kaki gemetar saya di bawah meja). Saya ingin menunjukkan pada mereka bahwa acara inti akan segera dimulai (Sebenarnya saya berharap ada dari mereka yang mengembalikan tatapan serius saya dengan senyum ceria, atau malah menertawakan saya). Agar saya tak harus terjebak dengan keseriusan palsu yang saya buat dengan akting tak sempurna.
Bismillah..saya buka dengan berbisik pelan. Dan semua pasang mata satu persatu mulai mengarah ke depan ruangan.
Tak mungkinlah di depan mereka hanya terus memandangi white board dan jam yang menempel di dinding (yang kebetulan pas low bat/ Ah bagian sarpras sekolah siapa yang megang!!)
Atau memandangi wajah presiden ke 6 republik tempat mereka tinggal yang beberapa hari belakangan tampak di layar tv.
Atau bahkan mencari-cari sarang laba laba yang lupa tak dibersihkan pagi ini (so perfectionist!). Begitulah, dan saya mengetahui dengan sadar nasib saya terduduk di depan mereka semuanya adalah sebagai berikut: Malu, unexperienced, gemetar and always suck!!
Di hadapan mereka saya seperti terduduk di kursi pesakitan menunggu keputusan sang hakim menjatuhkan vonisnya. Tak ada pengacara yang membela saya. Tak ada saksi yang menguatkan saya. Hanya ada duduk di seberang jauh dari saya, seorang guru wali kelas yang lain (yang tentunya sudah terbukti lebih jago daripada saya dalam mengatasi hal seperti ini, mungkin sudah setingkat "sabuk putih" lah :D). satu ruangan hanya suara saya yang terdengar. semua yang hadir sunyi senyap. andaikan saya diam lima detik saja, mungkin langsung jatuh palu sang hakim memenuhi tuntutan jaksa dan memutuskan vonis : you're suck!!!

"Monggo kito sami sami manjataken puji sukur dumateng Allah ta'ala..bla bla bla..uh betapa percaya dirinya saya..selajengipun kulo ngaturaken agunging panuwun dumateng poro bapak-lan-ibu ingkang sampun kersa rawuh..bla bla bla..sak derenge acara kita wiwiti monggo sami sami kito bikak dengan maos umul kitab.. alfatihah..sepertinya masih lancar sajaa..
Selanjutnya..
Selanjutnya..
Im stuck more than 4seconds, inilah awal dari betapa payahnya saya..Ditambah lagi beberapa orang tua murid yang terlambat menghadiri acara, memaksa saya diam sejenak untuk mempersilahkan mereka duduk..payah..gemetar, saya tak lagi menguasai lidah saya..akhirnya tibalah saatnya saya menggunakan bahasa Indonesia saya yang juga payah. Beberapa pasang mata yang menunggu kata-kata apa yang keluar dari saya sepertinya tak merasa puas dengan cara saya membawakan acara. ditambah bahasa Indonesia yang kurang saya kuasai dengan benar menambah beban berat di lidah saya. Oh payah..
Lebih parah lagi, meskipun sudah menggunakan dua bahasa dengan berbagai suku katanya. Saya masih saja kesulitan menata bahasa untuk berkomunikasi dengan mereka. Ah entahlah, mereka mengerti atau tidak apa yang saya maksudkan, saya tetap lanjut saja. Dan akhirnya bukti bahwa saya memang payah itu, (saya akui, dan kalian boleh mengucapkannya keras dengan hati bergembira kepada saya: payahh!!) terjadi juga.
ketika saya tak lagi menemukan kata yang tepat dalam bahasa Jawa dan bahasa Indonesia akan kosa kata yang hendak saya ucapkan..stuck lagi..dan lagi..saya cari-cari kata apakah ini padanannya dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Jawa Halus..tak diketemukan, akhirnya saya terus memperpanjang bicara tanpa tahu arah..bla bla bla..
sampai akhirnya sebagian hadirin berpakaian rapi itu mengucapkan.."Ow sing sampean maksut ki "********" iki to mass..
"ow zeahhhh..za ittuu lah Pak Bu ingkang kulo maksut.."
Hadirin pun tertawa.. Bapak-bapak dan ibu-ibu berseragam itu tertawa..dan saya pun menahan malu..
Saya pun tersenyum malu (meskipun saat malu, tersenyum sekalipun rasanya seperti dipukuli ratusan orang)
Paraaahhh..
Ah untungnya..diantara yang tertawa, masih ada yang kredit mobilnya belum lunass..
:D

*Suck as always

Tuesday, December 18, 2012

Koleksi Image Habib Syech

Koleksi Image diambil dari Facebook Syekher Mania Club
Habib Syech bersama Habib Rizieq


Habib Syech bersama Habib Mundzir


Habib Syech bersama Habib Lutfi


Habib Syech bersama Habib Taufiq


Habib Syech bersama Syech Hisyam Kabbani


Habib Syech bersama Habib Ali


Pelantun Maulid Simtudduror

MP3 Lagu Khas Lirik Tulungagung

Berawal dari info salah satu teman, kasih tahu beberapa lagu yang bertema Tulungagung, yang tak lain adalah tanah kelahiran tercinta. Jadi berniat ingin mengoleksi keseluruhan lagu-lagunya. Katanya tak sedikit lagu yang liriknya menulis beberapa tempat yang ada di Tulungagung. Meski sebenarnya penulis "sangat-sangat" tak suka lagu campursari dan sejenisnya, terlebih lagi dangdut k*plo tapi demi sesuatu yang khas, akhirnya ikut mengoleksi juga.
Download lagu via 4shared, cara download cepat klik
Beberapa lagu campursari dan dangdut k*plo yang berlirik Tulungagung :
No.
Judul
1.
Vita KDI - Popoh.mp3 
2.
Novita - Jaket Iki Prapatan Mastrip.mp3 
3.
Mendung Mentiung Langit Tulungagung.mp3 
4.
Lilin Herlina - Tulungagung Kediri.mp3 
5.
Eny Sagita - Ilang Tanpo Aran.mp3 
6.
Galih Surya - Cinta Alun-Alun Tulungagung.mp3
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.


Kolomnya memang dibuat banyak, siapa tahu dari mas dan mbak bisa menambahkan untuk koleksi bersama..
Salam saling berbagi..
:D

Friday, December 14, 2012

Ku Masih Menyerah..

Sepertinya waktu ingin mengajak bermain teka teki
Tak banyak yang dipertaruhkan
Mungkin sebatas salah dan malu
Tapi enggan menebak
Menyerah sudah..
Hanya diam melihat putaran dadu
Tak hendak mengira-ngira
Meskipun giliran telah tiba
Semakin menyesakkan dalam ragu..
Keyakinan menghilang tergoyahkan masa
Mau jalan pun,
Tak ada yang pantas dipertaruhkan
Menyisakan keyakinan bodoh nan dungu
Bila berharap seperti undian..
Menang, memang tak disangka..
Bila tak menang, tak perlu lagi mencoba..
Toh tak hilang barang seberapa..

Dungu..
Toh kau pun tak punya apa-apa
Dan akhirnya tetap begitu..
http://nadianovita.wordpress.com/2011/03/22/kata-orang-istilahnya-the-end/

Sunday, December 9, 2012

Abuya Yahya: Perihal Anak Yatim

Ceramah Abuya Yahya (Pengasuh Majelis Ta'lim dan Da'wah al-Bahjah Cirebon) 
Perihal Anak Yatim
Masjid Alawiyyin, Sukorejo - Karangrejo - Tulungagung
6 Desember 2012


6 Poin yang beliau sampaikan kurang lebihnya sbb:
1.    Ana wa kafilul yatimi, ka hataini fil jannati. aku bersama orang yang menjamin kehidupan anak yatim, seperti ini (ibarat dua jari yang berdekatan) dalam surga. Hendaknya menjaga anak yatim, seperti menjaga anak sendiri. Sesungguhnya Allah menciptakan anak yatim bukan karena Allah tak mampu menjaga mereka, Allah menghimbau untuk menyantuni anak yatim, juga bukan berarti Allah tak mampu merawat mereka. Allah menciptakan orang fakir dan anak yatim, bertujuan untuk mengangkat derajat orang-orang yang lebih mampu diantara mereka untuk saling membantu. Dan Allah hendak membukakan pintu rahmat bagi mereka yang bersedia membantu mereka yang fakir dan tidak mampu. 
Tidak ada anjuran khusus menyantuni anak yatim di bulan muharram, dan bulan muharram bukan hari raya anak yatim, akan tetapi juga tidak ada salahnya menyantuni anak yatim di bulan ini. Para ulama mengumpulkan anak yatim di bulan muharram, salah satu tujuannya adalah agar orang yang mampu, dapat melihat dan tersentuh hatinya untuk menjamin bahkan mengambil mereka untuk dijadikan anak asuhnya.
Ketika ada acara santunan anak yatim, Uang santunan anak yatim haram untuk menyewa dekorasi, membayar drumband dll. Kepanitiaan santunan harus memperhatikan hal ini
2.    Menyantuni anak yatim, bukan hanya menjamin kehidupan mereka sampai dewasa namun juga mendidik mereka dengan ilmu agama, mengenalkan mereka kepada Allah dan cinta Rasullulullah. Agar akhlaknya terjaga, ia takut berbuat maksiat, jangan sampai menyantuni anak yatim malah menjadikan murka Allah karena hanya menyediakan biaya tanpa memperhatikan pendidikannya. setidaknya sekolahkan ia di pondok pesantren barang setahun dua tahun. Membimbing mereka menjadi anak yang sholeh, hal itu juga akan menjadikan para penyantunnya mendapat rahmat dan mulia di dunia, dan mendapatkan doa mereka kelak di akhirat.
3.    Allah berkehendak untuk menolong kehidupan hambanya yang berkenan menolong dan menyantuni anak yatim. 
Ketika ada santunan atau ada penghimpunan sumbangan, bila sekiranya tidak ikut berinfak, hendaknya seorang hamba. Setidaknya ikut menyaksikan kegiatan panitia/yayasan tersebut, agar hati menjadi lunak (terenyuh), karena yang sangat berharga dan mahal itu adalah hati yang selalu lunak tersebut. Bila tidak berinfak karena belum mampu, dengan sebab hati yang lunak tersebut, Insyaallah, Allah berkenan membukakan pintu rizki kepadanya.
4.    Mewaspadai setan yang selalu ingin memasukkan hamba Allah ke dalam neraka. Niat awal yang baik bisa jadi terbelokkan. Santunan anak yatim harus dikelola dengan baik. Sedikitpun jangan ikut memakan harta anak yatim, berhati hatilah mengelola harta anak yatim karena harta anak yatim itu haram dimakan oleh selainnya, dan dikelola untuk hal yang lainnya. Memakan sesendok harta anak yatim berarti memakan api neraka.kecuali bila pengelola anak yatim itu juga termasuk orang yang kurang mampu. Dan bila terpaksa harus memakan, itu saja harus makan dengan cara yang makruf. Artinya tidak boleh melebihi kadar pada umumnya, tidak boleh melebihi apa yang dimakan anak yatim tersebut. Bahkan sebagian ulama menyatakan kalau sampai pengelola tersebut suatu saat nanti menjadi orang yang mampu, maka ia berkewajiban mengembalikan harta anak yatim yang pernah ia makan dahulu. Ia tetap menanggung kewajiban berhutang kepada anak yatim tersebut. Namun bila sampai akhir hayat ia ditakdirkan menjadi orang yang kurang mampu maka perbuatan memakan harta anak yatim itu dalam kadar dimaafkan.
Memang mengurusi anak yatim itu dapat membukakan pintu surga seluas-luasnya, namun pengelolaan yang salah dapat menjatuhkan pula ke dalam jurang neraka.
5.    Perihal mengadopsi anak, dalam ijtihad semua madzahib menyatakan bahwa merubah nasab seorang anak itu hukumnya haram mutlak. Sesuai dengan dalil naqli. Terlebih lagi merubah nasab itu bisa berdampak rusaknya waris, mahram dll. Sehingga bila ingin mengadopsi anak yatim, tidak boleh dengan merubah nasabnya. Harus tetap membiarkan nasabnya bersambung kepada ayahnya yang asli. Anak adopsi tetap harus tahu ayahnya yang asli, menceritakan cerita yang sebenarnya kepada mereka di saat mereka semua sudah siap tetap lebih bijak daripada memendam cerita yang sebenarnya.
Jangan merawat anak karena ingin esok nanti dirawat juga oleh sang anak. tidak boleh menggantungkan masa depan/ masa tua kepada anak. namun didiklah anak sesuai dengan perintah Allah, karena Allah. meskipun dia anak yatim, bukan anak kandung, jika dia terdidik dengan benar, ia sendiri akan tahu apa yang mesti diperbuat kepada orang tua angkatnya. Ia akan tahu balas budi kepada orang yang telah membesarkannya. Didiklah ia karena Allah.
6.    Semoga kita semua dijauhkan dari zina beserta muqodimahnya.
Sesungguhnya anak zina itu lebih yatim daripada anak yatim, bila anak yatim ditinggal bapaknya, masih bisa jadi ibunya adalah perempuan yang sholehah. Akan tetapi berbeda dengan anak zina, ia adalah anak yang ditinggal bapaknya dan bisa jadi ibunya adalah perempuan yang tidak baik pula, yang kelak mungkin terjadi, malah akan menjerumuskan anaknya ke jurang kemaksiatan yang serupa. 
Anak zina adalah tetap anak yang masih bersih dan suci, tidak boleh menjatuhkan kesalahan orang tuanya kepada seorang anak. Karena anak zina juga anak yang fitrah. Sungguh hadits palsu (diulang 3 kali) yang mengatakan bahwa anak zina tidak dapat masuk surga sampai 7 keturunan. Sungguh hadits dusta. Sesungguhnya semua anak itu bisa menjadi waliyullah. 
Menyebut anak haram itu dosa, dan mencela orang yang berzina itu dosanya lebih besar daripada berzina itu sendiri. (ilmu menutup aib panjang bahasannya mohon mendengarkan sendiri dari mp3). Sehingga menyikapi anak zina, tutup aib ibunya, sadarkan ia ke dalam jalan yang benar, didik ia agar mempunyai rasa malu, menjadi nilai lebih lagi bila ia tahu cara mendidik anaknya kelak. Sementara untuk anaknya, jangan sampai orang lain tahu bahwa ia adalah anak zina, besarkan hatinya, bahkan dalam akta kelahiran sebisa mungkin jangan sampai tertulis bahwa ia adalah tanpa bapak, atau ia sendiri dan orang lain akan tahu bahwa ia adalah hasil dari zina. Tentunya, akan membuat kecil hati sang anak dan merasa serasa mendapatkan kebolehan untuk melakukan hal maksiat yang serupa suatu saat nanti, karena mendapatkan contoh dari kedua orangtuanya. Sehingga dalam faktanya seharusnya sebisa mungkin diusahakan di dalam akta kelahiran bahwa tercatat ia mempunyai seorang bapak. sehingga lebih memudahkan untuk mendidiknya menuju jalan kebaikan, agama. orang yang ahli agama mengetahui hal ini.
Sungguh termasuk kewajiban selain menyantuni anak yatim, adalah mendidik anak zina. 

dan Untuk sesi tanya jawab tentang ceramah ini masih belum diupload
Menunggu permintaan saja..


Kisah Setia Dari Negeri Seberang

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. Mereka menikah sudah lebih dari 32 tahun.
http://tintatemanhati.blogspot.com/2011/01/ku-kian-rapuh-pada-tiang-kesetiaan.html
Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya di depan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata ” Pak kami ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu, tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……. …bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu.” dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya “sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka.
“Anak2ku…. ….. Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah….. .tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian.. sejenak kerongkongannya tersekat,… kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini.
Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.”

Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh di pelupuk mata ibu Suyatno.. dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.. Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2..disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuan pun tidak sanggup menahan haru disitulah Pak Suyatno bercerita.
http://mdrfu.wordpress.com/2012/08/04/arti-kesetiaan/janjiku-adalah-kesetiaan/

Saturday, December 8, 2012

Biografi Syeikh Zarnuji


BIOGRAFI SYEKH ZARNUJI, PENGARANG TA’LIM MUTA’ALIM
http://alhikmahdua.net/biografi-syekh-zarnuji-pengarang-talim-mutaalim/
Oleh : Agus Sutrisno
Di kalangan pesantren, khususnya pesantren tradisional, nama al-Zarnuji tidak asing lagi ditelinga para santri. Al-Zarnuji dikenal sebagai tokoh pendidikan Islam.Kitabnya yang berjudul Ta’lim al-Muta’allim merupakan kitab sangat popular yang wajib dipelajari di pesantren-pesantren.Bahkan para santri wajib mengkaji dan mempelajari kitab ini sebelum membaca kitab-kitab lainnya.Tapi siapa sebenarnya al-Zarnuji itu?
Nama lengkap al-Zarnuji adalah Burhan al-Din Ibrahim al-Zarnuji al-Hanafi. Nama lain yang disematkan kepadanya adalah Burhan al-Islam dan Burhan al-Din. Namun, hingga kini belum diketahui secara pasti waktu dan tempat lahirnya al-Zarnuji.Nama “al-Zarnuji” sendiri dinisbatkan pada suatu tempat bernama Zurnuj, sebuah tempat yang berada di wilayah Turki. Sementara kata “al-Hanafi” diyakini dinisbatkan kepada nama mazhab yang dianutnya, yakni mazhab Hanafi.
Perjalanan kehidupan al-Zarnuji tidak dapat diketahui secara pasti. Meski diyakini ia hidup pada masa kerajaan Abbasiyah di Baghdad, kapan pastinya masih menjadi perdebatan hingga sekarang. Al-Quraisyi menyebut al-Zarnuji hidup pada abad ke-13 M. Sementara para orientalis seperti G.E. Von Grunebaun, Theodora M. Abel, Plessner dan J.P. Berkey meyakini bahwa al-Zarnuji hidup dipenghujung abad 12 dan awal abad 13 M.
Al-Zarnuji menuntut ilmu di Bukhara dan Samarkand, dua tempat yang disebut-sebut sebagai pusat keilmuan, pengajaran dan sebagainya. Semasa belajar, al-Zarnuji banyak menimba ilmu dari; syeikh Burhan al-Din, pengarang buku al-Hidayah; Khawahir Zadah, seorang mufti di Bukhara; Hamad bin Ibrahim, seorang yang dikenal sebagai fakih, mutakallim, sekaligus adib; Fakhr al-Islam al-Hasan bin Mansur al-Auzajandi al-Farghani; al-Adib al-Mukhtar Rukn al-Din al-Farghani yang dikenal sebagai tokoh fikih dan sastra; juga pada Syeikh Zahir al-Din bin ‘Ali Marghinani, yang dikenal sebagai seorang mufti.
Karya termasyhur al-Zarnuji adalah Ta’lim al-Muta’allim Tariq al-Ta’allum, sebuah kitab yang bisa dinikmati dan dijadikan rujukan hingga sekarang. Menurut Haji Khalifah, kitab ini merupakan satu-satunya kitab yang dihasilkan oleh al-Zarnuji. Meski menurut peneliti yang lain, Ta’lim al-Muta’allim, hanyalah salah satu dari sekian banyak kitab yang ditulis oleh al-Zarnuji. Seorang orientalis, M. Plessner, misalnya, mengatakan bahwa kitab Ta’lim al-Muta’allim adalah salah satu karya al-Zarnuji yang masih tersisa. Plessner menduga kuat bahwa al-Zarnuji memiliki karya lain, tetapi banyak hilang, karena serangan tentara Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan terhadap kota Baghdad pada tahun 1258 M.
Pendapat Plessner ini dikuatkan oleh Muhammad ‘Abd Qadir Ahmad. Menurutnya, minimal ada dua alasan bahwa al-Zarnuji menulis banyak karya, yaitu: pertama, kapasitas al-Zarnuji sebagai pengajar yang menggeluti bidang kajiannya. Ia menyusun metode pembelajaran yang dikhususkan agar pasa siswa sukses dalam belajarnya. Tidak masuk akal bagi al-Zarnuji, yang pandai dan bekerja lama di bidangnya itu, hanya menulis satu buku.Kedua, ulama-ulama yang hidup semasa al-Zarnuji telah menghasilkan banyak karya.Karena itu, mustahil bila al-Zarnuji hanya menulis satu buku.
Tentang ada tidaknya karya lain yang dihasilkan al-Zarnuji sebenarnya dilukiskan al-Zarnuji sendiri dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim, yang dalam salah satu bagiannya ia mengatakan: “…kala itu guru kami syeikh Imam ‘Ali bin Abi Bakar semoga Allah menyucikan jiwanya yang mulia itumenyuruhku untuk menulis kitab Abu Hanifah sewaktu aku akan pulang ke daerahku, dan aku pun menulisnya…” Hal ini bisa memberikan gambaran bahwa al-Zarnuji sebenarnya mempunyai karya lain selain kitabnya yang berjudul Ta’lim al-Muta’allim. Telepas dari perdebatan itu, al-Zarnuji merupakan tokoh yang telah memberikan sumbangan berharga bagi perkembangan pendidikan Islam.Karyanya, patut dikaji dan dipelajari.

Terjemah Kitab Ta'lim Muta'alim

Kitab Ta'lim Muta'alim -III

فصل
فى التوكل
FASAL VII
BERTAWAKAL
http://reasonofallreason.blogspot.com/2011/01/al-kisah-dari-seberang-teladan-buat.html
A. Pengaruh Rizki
ثم لا بد لطالب العلم من التوكل فى طالب العلم ولا يهتم لأمر الرزق ولا يشغل قلبه بذلك. روى أبو حنيفة رحمه الله عن عبد الله بن الحارث الزبيدى صاحب رسل الله صلى الله عليه و سلم: من تفقه فى دين الله كفى همه الله تعالى ورزقه من حيث لا يحتسب.
Pelajar harus bertawakal dalam menuntut ilmu. Jangan goncang karena masalah rizki, dan hatinya pun jangan terbawa kesana. Abu Hanifah meriwayatkan dari Abdullah Ibnul Hasan Az-Zubaidiy sahabat Rasulullah saw : “Barangsiapa mempelajari agama Allah, maka Allah akan mencukupi kebutuhannya dan memberinya rizki dari jalan yang tidak di kira sebelumnya.”
فإن من اشتغل قلبه بأمر الرزق من القوت والكسوة قل ما يتفرغ لتحصيل مكارم الأخلاق ومعالى الأمور.
قيل:     دع المكـــــارم لا ترحل لبغيتها         واقعد فإنك انت الطاعم الكاسى
قال رجل [لابن] منصور الحلاج : أوصنى, فقال [ابن] المنصور : هي نفسك, إن لم تشغلها شغلتك.
Karena orang yang hatinya telah terpengaruh urusan rizki baik makanan atau pakaian, maka jarang sekali yang dapat menghapus pengaruh tersebut untuk mencapai budi luhur dan perkara-perkara yang mulya. Syi’ir menyebutkan :
Tinggalkan kemulyaan, jangan kau mencari
Duduklah dengan tenang, kau akan disuapi dan dipakaiani
Ada seorang lelaki berkata kepada Manshur Al-Hallaj: “Berilah aku wasiat!” iapun berkata: “Wasiatku adalah hawa nafsumu. Kalau tidak kau tundukkan, engkaulah yang dikalahkan.”
فينبغى لكل أحد أن يشغل نفسه بأعمال الخير حتى لا يشغل نفسه بهواها
Bagi setiap orang, hendaknya membuat kesibukan dirinya dengan berbuat kebaikan, dan jangan terpengaruh oleh bujukan hawa nafsunya.
B. Pengaruh Urusan Duniawi
ولا يهتم العاقل لأمر الدنيا لأن الهم والحزن لا يرد المصيبة, ولا ينفع بل يضر بالقلب والعقل, ويخل بأعمال الخير, ويهتم لأمر الآخرة لأنه ينفع. وأما قوله عليه الصلاة والسلام : إن من الذنوب ذنوبا لا يكفرها إلا هم المعيشة فالمراد منه قدر هم لا يخل بأعمال الخير ولا يشغل القلب شغلا يخل بإحضار القلب فى الصلاة, فإن ذالك القدر من الهم والقصد من أعمال الآخرة.
Bagi yang mengunakan akal, hendaknya jangan tergelisahkan oleh urusan dunia, karena merasa gelisah dan sedih di sini tidak akan bisa mengelakan musibah, bergunapun tidak. Malahan akan membahayakan hati, akal dan badan serta dapat merusakan perbuatan-perbuatan yang baik. Tapi yang harus diperhatikan adalah urusan-urusan akhirat, sebab hanya urusan inilah yang akan membawa manfaat.
Mengenai sabda Nabi saw. “Sesungguhnya ada diantara dosa yang tidak akan bisa dilebur kecuali dengan cara memperhatikan ma’isyah,” maksudnya adalah “perhatian” yang dalam batas-batas tidak merusak amal kebaikan dan tidak mempengaruhi konsentrasi dan khusu, sewaktu shalat. Perhatian dan maksud dalam batas-batas tersebut, adalah termasuk kebagusan sendiri.
ولا بد لطالب العلم من تقليل العلائق الدنيوية بقدر الوسع فلهذا اختاروا الغربة.
Seorang pelajar tidak boleh tidak dengan sekuat tenaga yang ada menyedikitkan kesibukan duniawinya. Dan karena itulah, maka banyak pelajar-pelajar yang lebih suka belajar di rantau orang.
C. Hidup Dengan Prihatin
ولا بد من تحمل النصب والمشقة فى سفر التعلم, كما قال موسى صلوات الله على نبينا وعليه فى سفر التعلم ولم ينقل عنه ذلك فى غيره من الأسافر [ لقد لقينا من سفرنا هذا نصبا]. ليعلم أن سفر العلم لا يخلو عن التعب، لأن طلب العلم أمر عظيم وهو أفضل من الغزاة عند أكثر العلماء، والأجر على قدر التعب والنصب
Juga harus sanggup hidup susah dan sulit di waktu kepergiannya menuntut ilmu. Sebagaimana Nabi Musa as. Waktu pergi belajar pernah berkata : “Benar-benar kuhadapi kesulitan dalam kelanaku ini” padahal selain kepergiannya tersebut tiada pernah ia katakan yang seperti itu. Hendaknya pula menyadari bahwa perjalanan menuntut itu tidak akan lepas dari kesusahan. Yang demikian itu, karena belajar adalah salah satu perbuatan yang menurut sebagian besar ulama lebih mulya dari pada berperang. Besar kecil pahala adalah berbanding seberapa besar letih dan kesusahan dalam usahanya.
فمن صبر على ذلك التعب وجد لذة العلم تفوق [لذات الدنيا]. ولهذا كان محمد بن الحسن إذا سهر الليالى وانحلت له المشكلات يقول: أين أبناء الملوك من هذه اللذات؟.
Siapa bersabar dalam menghadapi segala kesulitan di atas, maka akan mendapat kelezatan ilmu yang melibihi segala kelezatan yang ada di dunia. Hal ini terbukti dengan ucapan Muhammad Ibnul Hasan setelah tidak tidur bermalam-malam lalu terpecahkan segala kesulitan yang dihadapinya, sebagai berikut: “dimanakah letak kelezatan putra-putra raja, bila dibandingkan dengan kelezatan yang saya alami kali ini.”
D. Menggunakan Seluruh Waktu Buat Ilmu
وينبغى [لطالب العلم] ألا يشتغل بشيئ [أخر غير العلم] ولا يعرض عن الفقه. قال محمد بن الحسن رحمه الله: صناعتنا هذه من المهد إلى اللحد فمن أراد أن يترك علمنا هذا ساعة فليتركه الساعة
Hendaknya pula pelajar tidak terlena dengan segala apapun selain ilmu pengetahuan, dan tidak berpaling dari fiqh. Muhammad berkata: “Sesungguhnya perbuatan seperti ini, adalah dilakukan sejak masih di buaian hingga masuk liang kubur. Barangsiapa meninggalkan ilmu kami ini sesaat saja, akan habislah zaman hidupnya.”
ودخل فقيه، وهو إبراهيم بن الجراح، على أبى يوسف يعوده فى مرض موته وهو يجود بنفسه، فقال أبو يوسف: رمي الجمار راكبا أفضل أم راجلا؟ فلم يعرف الجواب، فأجاب بنفسه
Ada seorang Ahli Fiqh yaitu Ibrahim Ibnul Jarrah, ia sempat menjenguk Abu Yusuf yang tengah sakit keras hampir wafat. Lalu atas kemurahan hati Abu Yusuf sendiri, berkatalah ia kepada Ibrahim: Manakah yang lebih utama, melempar jumrah dengan berkendaran atau dengan berjalan kaki? Ibrahim pun tidak bisa menjawab, maka ia jawab sendiri : “Sesungguhnya melempar dengan berjalan kaki itu lebih disukai oleh orang dahulu.”
وهكذا ينبغى للفقيه أن يشتغل به فى جميع أوقاته [فحينئذ] يجد لذة عظيمة فى ذلك. وقيل: رؤي محمد [بن الحسن] فى المنام بعد وفاته فقيل له: كيف كنت فى حال النزع؟ فقال: كنت متأملا فى مسألة من مسائل المكاتب، فلم أشعر بخروج روحى . وقيل إنه قال فى آخر عمره: شغلتنى مسائل المكاتب عن الإستعداد لهذا اليوم، وإنما قال ذلك تواضعا.
Demikian pula, hendaknya sebagai Ahli Fiqh kapan saja selalu fokus dengan fiqhnya. Dengan cara begitulah ia memperoleh kelezatan yang amat besar. Ada dikatakan, bahwa Muhammad setelah wafat pernah ditemukan dalam mimpi, lalu kepadanya diajukan pertanyaan : “bagaimana keadaan tuan waktu nyawa dicabut?” jawabnya: “Di kala itu saya tengah mengangan-angan masalah budak mukatab, sehingga tak kurasakan nyawaku telah terlepas. “Ada dikatakan pula bahwa di akhir hayatnya Muhammad sempat berkata : “Masalah-masalah mukatab menyibukan diriku, hingga tidak sempat menyiapkan diri dalam menghadapi hari ini. “Beliau mengucap seperti ini, karena tawadlu’”.
فصل
فى وقت التحصيل
FASAL VIII
MASA BELAJAR
Saat-saat Belajar
قيل: وقت التعلم من المهد إلى اللحد. دخل حسن بن زياد فى التفقه وهو ابن ثمانين سنة، ولم يبت على الفراش أربعين سنة فأفتى بعد ذلك أربعين سنة.
Ada dikatakan : “Masa belajar itu sejak manusia berada di buaian hingga masuk keliang kubur. “Hasan bin Ziyad waktu sudah berumur 80 tahun baru mulai belajar fiqh, 40 tahun berjalan tidak pernah tidur di ranjangnya, lalu 40 tahun berikutnya menjadi mufti.
وأفضل الأوقات شرخ الشباب، ووقت السحر، وما بين العشائين. وينبغى أن يستغرق جميع أوقاته، فإذا مل من علم يشتغل بعلم آخر. وكان ابن عباس رضى الله عنه إذا مل من الكلام يقول: هاتوا ديوان الشعراء.
Masa yang paling cemerlang untuk belajar adalah permulaan masa-masa jadi pemuda, waktu sahur berpuasa dan waktu di antara magrib dan isya.’ Tetapi sebaiknya menggunakan seluruh waktu yang ada untuk belajar, dan bila telah merasa bosan terhadap ilmu yang sedang dihadapi supaya berganti kepada ilmu lain. Apabila Ibnu Abbas telah bosan mempelajari Ilmu Kalam, maka katanya: “Ambillah itu dia kitab para pujangga penyair?”
وكان محمد بن الحسن لا ينام الليل، وكان يضع عنده الدفاتر، وكان إذا مل من نوع ينظر فى نوع آخر، (وكان يضع عنده الماء، ويزيل نومه بالماء، وكان يقول: إن النوم من الحرارة)
Muhammad Ibnul Hasan semalam tanpa tidur selalu bersebelahan dengan buku-bukunya, dan bila telah merasa bosan suatu ilmu, berpindah ilmu yang lain. Iapun menyediakan air penolak tidur di sampingnya, dan ujarnya: “Tidur itu dari panas api, yang harus dihapuskan dengan air dingin.”
فصل
فى الشفقة والنصيحة
FASAL IX
KASIH SAYANG DAN NASEHAT
Kasih Sayang
ينبغى أن يكون صاحب العلم مشفقا ناصحا غير حاسد، فالحسد يضر ولا ينفع. وكان أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين رحمه الله يقول: قالوا إن ابن المعلم يكون عالما لأن المعلم يريد أن يكون تلميذه فى القرآن عالما فببركة اعتقاده وشفقته يكون ابنه عالما
Orang alim hendaknya memiliki rasa kasih sayang, mau memberi nasehat serta jangan berbuat dengki. Dengki itu tidak akan bermanfaat, justru membahayakan diri sendiri. Guru kita Syaikhul Islam Burhanuddin ra. Berkata : Banyak ulama yang berkata : “Putra sang guru dapat menjadi alim, karena sang guru itu selalu berkehendak agar muridnya kelak menjadi ulama ahli Al-Quran. Kemudian atas berkah I’tikad bagus dan kasih sayangnya itulah putranya menjadi alim.”
وكان أبو الحسن يحكى أن الصدر الأجل برهان الأئمة جعل وقت السبق لابنيه الصدر الشهيد حسام الدين [ والصدر] السعيد تاج الدين وقت الضحوة الكبرى بعد جميع الاسباق، وكانا يقولان: إن طبيعتنا تكل وتمل فى ذلك الوقت، فقال أبوهما رحمه الله: إن الغرباء وأولاد الكبراء يأتوننى من أقطار الأرض فلا بد من أن أقدم أسباقهم. فببركة شفقته فاق ابناه أكثر فقهاء الأمصار، وأهل الأرض فى ذلك العصر.
Sebuah hikayat diketengahkan. Shadrul Ajall Burhanul Aimmah membagi waktu untuk mengajar kedua orang putra beliau, yaitu Hasamuddin dan Tajuddin pada waktu agak siang begini, minat kami telah berkurang lagi pula merasa bosan”, sang ayahpun menyahut’ “sesungguhnya orang-orang perantauan dan putra-putra pembesar itu pada berdatangan kemari dari berbagai penjuru bumi. Karena itu mereka harus kuajar terlebih dahulu.” Nah, atas berkah sang ayah dan kasih sayangnya itulah, dua orang putra beliau menjadi alim fiqh yang melebihi ahli-ahli lain yang hidup pada masa itu.
Menghadapi Kedengkian
وينبغى أن لا ينازع أحدا ولا يخاصمه لأنه يضيع أوقاته. قيل: المحسن سيجزى بإحسانه والمسيئ ستكفيه مساويه.    أنشدنى الشيخ الإمام الزاهد العارف ركن الإسلام محمد بن أبى بكر المعروف بإمام خواهر زاده مفتى الفريقين رحمه الله قال: أنشدنى سلطان الشريعة والطريقة يوسف الهمذانى:
لا تجز [إنسانا] على سوء فعله        سيكفيه مــا فيه وما هو فاعله
Selain tersebut di atas, orang alim hendaknya tidak usah turut melibatkan diri dalam arena pertikaian dan peperangan pendapat dengan orang lain, karena hal itu hanya membuat waktu menjadi habis sia-sia. Ada dikatakan: “Pengamal kebajikan akan dibalas karena kebajikannya, sedang pelaku kejelekan itu telah cukup akan memberatkan siksa dirinya.” Syaikhul Islam Az-Zahid Ruknuddin Muhammad bin Abu Bakar yang masyur dengan gelar Khowahir Zadah Al-Mufti membawakan syi’ir untukku, katanya : Sulthanusi Syari’ah Yusuf Al-Hamadani membawakan untukku syi’ir ini:
Biarkan dia berbuat jelek atas dirimu
Cukup atasnya, karena lakunya, apapun itu
قيل: من أراد أن يرغم أنف عدوه فليكرر وأنشدت هذا الشعر:
إذا شئت أن تلقى عدوك راغمـا        وتقتله غما وتحرقــــــــــه هما
فرم للعلى وازدد من العلم إنه        من ازداد علما زاد حاسده غما
Ada dikatakan : “Barangsiapa yang ingin memutuskan batang hidung lawannya, maka bacalah syi’ir di bawah ini berulang kali” dibawakan syi’ir itu buatku :
Jikalau engkau, ingin musuhmu jadi terhina
Terbunuh susah, terbakar derita
Maka caranya capailah mulya, tambahlah ilmu
Sebab orang dengki, tambah susahnya
Bila yang didengki, tambah ilmunya
قيل: عليك أن تشتغل بمصالح نفسك لا بقهر عدوك، فإذا أقمت مصالح نفسك تضمن ذلك قهر عدوك
Ada dikatakan : yang harus kauperhatikan adalah kebagusan dirimu sendiri, bukan menghancurkan musuhmu. Apabila telah kau penuhi dirimu dengan kebagusan, maka dengan sendirinya akan hancurlah musuhmu itu.
. إياك والمعاداة فإنها تفضحك وتضيع أوقاتك، وعليك بالتحمل [لا] سيما من السفهاء. قال عيسى بن مريم صلوات الله عليه: احتملوا من السفيه واحدة كى تربحوا عشرا. وأنشدت لبعضهم شعرا:
بلوت الناس قرنا بعـــــد قرن    ولــــــم أر غير ختال وقالى
ولم أر فى الخطوب أشد وقعا    وأصعب من معاداة الرجال
وذقت مرارة الأشياء طـــــرا    وما ذقت أمر مــــن السؤال
Jangan sampai ada pemusuhan, sebab selain hanya membuang-buang waktu juga membuka cela-cela keaibanmu. Tahanlah dirimu dan sabarlah hatimu, terutama sekali dalam menghadapi orang yang belum tahu. Isa bin maryam bersabda: “sabarkanlah dirimu dalam menghadapi orang bodoh satu, agar kau beruntung mendapat sepuluh perkara” syi’ir:
Berabad-abad umat manusia telah kuuji
Tapi jadinya malah cedrapun jengkelkan hati
Tidak kulihat, ada perkara lebih menyusahkan
Yang menyulitkan, selain bila orang bermusuhan
telah kucicipi segala apa yang pahit rasa
tapi tiada yang melebihi pahitnya minta
وإياك أن تظن بالمؤمن سوءا فإنه منشأ العداوة ولا يحل ذلك، لقوله عليه الصلاة والسلام: ظنوا بالمؤمنين خيرا
Waspadalah, jangan berburuk sangka kepada sesama orang Mu’min karena disitulah sumber permusuhan. Di dalam agama islam perbuatan itu adalah terlarang, sebagaimana dinyatakan dalam sabda Nabi saw: “Baikkanlah prasangkamu kepada sesama mu’min.”
وإنما ينشأ ذلك من خبث النية وسوء السريرة، كما قال أبو الطيب:
إذا ساء فعل المرء ساءت ظنونه        وصدق ما يعتاده مــــــن توهم
وعادى محبيه بقول عداتــــــــــه        وأصبح فى ليل من الشك مظلم
Buruk sangka akan bisa terjadi karena adanya niatan yang tidak baik, atau hatinya jahat. Sebagaimana syai’ir yang dikemukakan oleh Abut Thoiyib :
Bila seorang lakunya buruk, buruklah pula sangkaan hati apa kata wahamnyalah yang ia setujui
Ia musuhi yang mencintainya, dan katanya “dia memusuhi” iapun bimbang, ditengah gelap malam menjadi
وأنشدت لبعضهم:
تنح عن القبيح ولا تـــرده            ومن أوليته حسنا فزده
ستكفى من عدوك كل كيد            إذا كــاد العدو فلا تكده
Syi’ir sebagian ulama’ dibawakan untukku :
Biarkan saja, lelaku jelek usah kau balas
Apa siapa yang kau bagusi, tambahlah terus
Dari semua tipu musuhmu, kau kan dilindungi
Jikalau musuh menipu kamu, jangan kau peduli
وأنشدت للشيخ العميد أبى الفتح البستى:
ذو العقل لا يسلم مـــــــن جاهل            يسومـــــــــــــه ظلما وإعناتا
فليختر السلم على حربـــــــــــه            ولـــــــيلزم الإنصات إنصاتا
Dibawakan untukku, syi’ir Syakhul Amid Abul Farhal-Basthiy:
Orang alim tak akan selamat dari si bodoh
Bila si bodoh melaliminya dan membuat kisruh
damailah saja dengn si bodoh jangan kau serang
bila sibodoh mau cerewet, tetaplah tenang
فصل
فى الإستفادة واقتباس الأدب
FASAL X
MENGAMBIL PELAJARAN
Hal 103
Saat-saat Mengambil pelajaran
وينبغى أن يكون طالب العلم مستفيدا فى كل وقت حتى يحصل له الفضل والكمال فى العلم. وطريق الإستفادة أن يكون معه فى كل وقت محبرة حتى يكتب ما يسمع من الفوائدالعلمية.
Pelajar hendaknya menggunakan setiap kesempatan waktunya untuk belajar, terus-menerus sampai memperoleh keutamaan. Caranya dilakukan bisa dengan selalu menyediakan botol wadah tinta untuk mencatat segala hal-hal ilmiah yang didapatinya.
قيل: من حفظ فر ومن كتب قر. وقيل: العلم ما يؤخذ من أفواه الرجال، لأنهم يحفظون أحسن ما يسمعون، ويقولون أحسن ما يحفظون. وسمعت عن شيخ الإمام الأديب الأستاذ زين الإسلام المعروف بالأديب المختار يقول: قال هلال [بن زيد] بن يسار: رأيت النبى صلى الله عليه وسلم يقول لأصحابه شيئا من العلم والحكمة، فقلت يا رسول الله أعد لى ما قلت لهم، فقال لى: هل معك محبرة؟ فقلت: ما معى محبرة، فقال النبى عليه السلام: ياهلال لا تفارق المحبرة لأن الخير فيها وفى أهلها إلى يوم القيامة
Ada dikatakan : Hapalan akan lari, tapi tulisan tetap berdiri” dikatakan lagi: “Yang disebut ilmu yaitu segala apa yang didapat dari ucapan ahli ilmu, karena mereka telah menghafal hal-hal yang bagus dari hasil pendengarannya dan mengucapkan yang bagus itu dari hafalan tersebut” saya mendengar ucapan Syaikhul Ustadz Zainul Islam yang terkenal dengan gelar Adibul Mukhtar : Hilal bin Yasar berkata : “Kulihat Nabi saw. Mengemukakan sepatah ilmu dan hikmah kepada sahabat beliau, lalu usulku: “Ya Rasulullah, ulangilah untukku apa yang telah tuan sampaikan kepada mereka” beliau bertanya kepadaku : “apakah engkau bawa botol dawat?” jawabku : “tidak” beliaupun lagi bersabda : “Oh Hilal, janganlah engkau berpisah dari botol dawat, karena sampai hari kiamat kebagusan itu selalu disana dan pada yang membawanya”.
ووصى الصدر الشهيد حسام الدين إبنه شمس الدين أن يحفظ كل يوم شيئا من العلم والحكمة فإنه يسير، وعن قريب يكون كثيرا. واشترى عصام بن يوسف قلما بدينار ليكتب ما يسمعه فى الحال، فالعمر قصير والعلم كثير.
Yang mulya Hasanudin berwasiat kepada Syamsuddin putra beliau, agar setiap hari menghafal sedikit ilmu dan sepatah hikmah. Hal itu mudah dilakukan, dan dalam waktu singkat menjadi semakin banyak. Isham bin Yusuf membeli pena seharga satu dinar guna mencatat apa yang ia didengar seketika itu. Umur cukup pendek, sedang pengetahuan cukup banyak.
فينبغى أن لا يضيع طالب العلم الأوقات والساعات ويغتنم الليالى والخلوات. يحكى عن يحيى بن معاذ الرازى [أنه قال] الليل طويل فلا تقصره بمنامك، والنهار مضيئ فلا تكدره بآثامك.
Pelajar jangan sampai membuang-buang waktu dan saatnya, serta hendaknya mengambil kesempatan di malam hari dan di kala sepi. Dari Yahya bin Mu’adz Ar-Razi disebutkan : “malam itu panjang, jangan kau potong dengan tidur; dan siang itu bersinar cemerlang, maka jangan kau kotori dengan perbuatan dosa”.
Mengambil Pelajaran Dari Para Sesepuh
وينبغى أن يغتنم الشيوخ ويستفيد منهم، وليس كل ما فات يدرك، كما قال أستاذنا شيخ الإسلام فى مشيخته: كم من شيخ كبير أدركته وما استخبرته.    وأقول على هذا الفوت منشئا هذا البيت:
لهفا على فوت التلاقى لهفا    ما كل ما فات ويفنى يلفى
Hendaknya pelajar bisa mengambil pelajaran dari para sesepuh dan mencecap ilmu mereka. Tidak setiap yang telah berlalu bisa didapatkan kembali, sebagaimana yang dikemukakan oleh Ustadz Syaikhul Islam dimsa tua beliau : Banyaklah orang-orang tua yang agung ilmu dan keutamaannya, saya ketemu tapi tidak mengambil sesuatu yang baik dari padanya, maka atas kelewatan tersebut, kuberkata dalam mengubah satu bait syi’ir dibawah ini:
Sayang seribu sayang, aku terlambat dan tak mendapat
Apapun yang pana dan terlewat, tak mesti bisa didapat
قال على رضى الله عنه: إذا كنت فى أمر فكن فيه، وكفى بالإعراض عن علم الله خزيا وخسارا واستعذ بالله منه ليلا ونهارا.
Ali ra berkata : Jikalau kamu menghadapi suatu perkara, maka tekunilah ia; berpaling dari ilmu Allah itu cukup akan membuat hina dan menyesal; mohonlah perlindungan Allah di waktu siang dan malam agar tidak melakukan tersebut diatas.
Prihatin Dan Rendah Di Mata Manusia
ولا بد لطالب العلم من تحمل المشقة والمذلة فى طلب العلم، والتملق مذموم إلا فى طلب العلم فإنه لا بد له من التملق للأستاذ والشريك وغيرهم للإستفادة منهم
Pelajar harus sanggup menanggung derita hidup yang terpandang rendah di mata manusia, selama menuntut ilmu, karena seorang murid itu harus bercumbu rayu dengan guru, temannya dan juga orang-orang lain untuk mengambil pelajaran dari mereka.
قيل: العلم عز لا ذل فيه، لا يدرك إلا بذل لا عز فيه.
وقال القائل:    أرى لك نفسا تشتهى أن تعزها        فلست تنال العز حــتى تذلها
Ada dikatakan : ilmu itu mulya tak bercampur hina, dan tak didapati hanya lewat kehinaan tak bercampur kemulyaan” (maksudnya didapat dengan penuh derita yang terpandang rendah dimata manusia).
Orang berkata :
Kulihat kamu, ingin supaya mulya dirimu
Tak bakal bisa, kecuali dengan tundukkan nafsumu
فصل
فى الورع فى حالة التعلم
FASAL XI
WARO’ PADA MASA BELAJAR
Waro’
روى بعضهم حديثا فى هذا الباب عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: من لم يتورع فى تعلمه ابتلاه الله تعالى بأحد ثلاثة أشياء: إما أن يميته فى شبابه، أو يوقعه فى الرساتيق، أو يبتليه بخدمة السلطان؛ فكلما كان طالب العلم أورع كان علمه أنفع، والتعلم له أيسر وفوائده أكثر.
Dalam masalah waro’, sebagian ulama meriwayatkan hadist dari Rasulullah saw. : “Barang siapa tidak berbuat waro’ waktu belajarnya, maka Allah memberinya ujian dengan salah satu tiga perkara : dimatikan masih berusia muda, ditempatkan pada perkampungan orang-orang bodoh atau dijadikan pengabdi sang pejabat”. Jikalau mau membuat waro’ maka ilmunya lebih bermanfaat, belajarpun mudah dengan banyak-banyak berfaedah.
ومن الورع [الكامل] أن يتحرز عن الشبع وكثرة النوم وكثرة الكلام فيما لا ينفع
Termasuk berbuat waro’ adalah memelihara dirinya jangan sampai perutnya kenyang amat, terlalu banyak tidur dan banyak membicarakan hal yang tak bermanfaat.
وأن يتحرز عن أكل طعام السوق إن أمكن، لأن طعام السوق أقرب إلى النجاسة والخباثة، وأبعد عن ذكر الله وأقرب إلى الغفلة، ولأن أبصار الفقراء تقع عليه ولا يقدرون على الشراء منه، فيتأذون بذلك فتذهب بركته.
Dan menyingkiri makanan masak di pasar jika mungkin karena makanan ini lebih mudah terkena najis dan kotor, jauh dari dzikrillah, bahkan membuat lengah dari Allah, juga orang-orang fakir mengetahui sedang tidak mampu membelinya yang akhirnya berduka lara, sehingga berkahnyapun menjadi hilang karena hal-hal tersebut.
وحكي أن الإمام الشيخ الجليل محمد بن الفضل كان فى حال تعلمه لايأكل من طعام السوق، وكان أبوه يسكن فى الرساتيق ويهيئ طعامه ويدخل أليه يوم الجمعة، فرأى فى بيت ابنه خبز السوق يوما فلم يكلمه ساخطا على ابنه فاعتذر ابنه، فقال: ما اشتريت أنا ولم أرض به ولكن أحضره شريكى، فقال أبوه: لو كنت تحتاط وتتورع عن مثله لم يجرؤ شريكك على ذلك. وهكذا كانوا يتورعون فلذلك وفقوا للعلم والنشر حتى بقى اسمهم إلى يوم القيامة.
Suatu hikayat, syaikhul Jalil Muhammad Ibnul Fadl di waktu masa belajarnya, adalah tidak pernah makan makanan pasar. Ayahnya sendiri seorang dusun yang selalu mengiriminya setiap hari jum’at. Pada suatu hari, sang ayah mengetahui ada roti pasar di kamar muhammad. Iapun marah, dan tidak mau berbicara dengan sang putra. Muhammad matur dan katanya : saya tidak membeli roti itu dan memang tidak mau memakannya, tetapi itu pemberian temanku, ayah. Jawabnya : bila kau berhati-hati dan waro’ niscaya temanmu takkan sembarangan memberikan roti seperti itu. Demikianlah pelajar-pelajar zaman dulu berbuat waro’ dan ternyata banyak-banyak bisa memperoleh ilmu dan mengajarkannya, hingga keharuman nama mereka tetap abadi sampai kiamat.
ووصى فقيه من زهاد الفقهاء طالب العلم أن يتحرز عن الغيبة وعن مجالسة المكثار، وقال: من يكثر الكلام يسرق عمرك ويضيع أوقاتك.
Ada seorang zuhud ahli fiqh berwasiat kepada seorang murid: Jagalah dirimu dari ghibah dan bergaul dan bergaul dengan orang yang banyak bicaranya. Lalu katanya lagi : orang yang banyak bicara itu mencuri umurmu dan membuang sia-sia waktumu.”
ومن الورع أن يجتنب من أهل الفساد والمعاصى والتعطيل، [ويجاور الصلحاء] فإن المجاورة مؤثرة، وأن يجلس مستقبل القبلة ويكون مستنا بسنة النبى عليه الصلاة والسلام، ويغتنم دعوة أهل الخير، ويتحرز عن دعوة المظلومين.
Termasuk waro lagi hendaknya menyingkiri kaum perusak, maksiat dan penganggur, sebab perkumpulan itu membawa pengaruh. Menghadap kiblat waktu belajar, bercerminkan diri dengan sunah Nabi, mohon dido’akan oleh para ulama ahli kebajikan dan jngan sampai terkena do’a tidak baiknya orang teraniaya kesemuanya itu termasuk waro’.
Menghadap Qiblat
وحكي     أن رجلين خرجا فى طلب العلم للغربة وكانا شريكين فرجعا بعد سنين إلى بلدهما وقد فقه أحدهما ولم يفقه الآخر، فتأمل فقهاء البلاد وسئلوا عن حالهما وتكرارهما وجلوسهما فأخبروا أن جلوس الذى تفقه فى حال التكرار كان مستقبل القبلة والمصرالذى [حصل العلم فيه] والآخر كان مستدبرا القبلة ووجهه إلى غير المصر. فاتفق العلماء والفقهاء أن الفقيه فقه ببركة استقبال القبلة إذ هو السنة فى الجلوس إلا عند الضرورة، وببركة دعاء المسلمين فإن المصر لا يخلو من العباد وأهل الخير والزهد، فالظاهر أن عابدا دعا له فى الليل.
Suatu hikayat.
Ada dua orang pergi merantau untuk mencari ilmu. Merekapun belajar bersama-sama. Setelah berjalan bertahun-tahun, mereka kembali pulang. Ternyata satu alim, sedang satunya lagi tidak. Kemudian pernyataan ini menarik perhatian para ulama’ ahli fiqh daerah tersebut, lalu mereka bertanya kepada dua orang tadi, mengenai perbuatannya waktu sedang mengulang sendiri pelajarannya dan duduknya di waktu belajar. Atas hasil pertanyaan itu, mereka mengetahui bahwa orang alim tadi setiap mengulang pelajarannya selalu menghadap qiblat dan kota di mana ia mendapat ilmu. Tapi yang tidak alim, justru membelakanginya. Dengan demikian ahli fiqh dan para ulama sepakat bahwa orang yang menjadi alim tadi adalah atas berkahnya menghadap qiblat sebab itu dihukumi sunah, kecuali bila terpaksa. Dan berkah orang-orang muslimin disana, sebab kota tersebut tidak pernah kesepian dari orang-orang ibadah dan berbuat kebajikan. Yang jelas, untuk setiap malam pasti ada walaupun satu orang ahli ibadah yang mendo’akan kepadanya.
Perbuatan Adab Dan Sunnah
فينبغى لطالب العلم أن لؤا يتهاون بالآداب والسنن، ومن تهاون بالأدب حرم السنن، ومن تهاون بالسنن حرم الفرائض، ومن تهاون بالفرائض حرم الآخرة. وبعضهم قالوا بهذا حديثا عن رسول الله صلى الله عليه وسلم
Pelajar hendaknya tidak mengabaikan perbuatan-perbuatan yang berstatus adab kesopanan, dan amal-amal kesunahan. Sebab siapa yang mengabaikan adab menjadi tertutup dari yang sunah, yang mengabaikan sunah tertutup dari fardlu, dan berarti tertutup dari kebahagiaan akhirat. Sebagian ulama’ berkata: “Seperti hadist dari Rasulullah saw.”
وينبغى أن يكثر الصلاة، ويصلى صلاة الخاشعين، فإن ذلك عون له على التحصيل والتعلم.
وأنشدت للشيخ الإمام الجليل الزاهد الحجاج نجم الدين عمر بن محمد النسفى شعرا:
كـــــــــــن للأوامر والنواهى حافظا            وعلى الصلاة مواظبا ومحافظا
واطلب علوم الشرع واجهد واستعن            بالطيبات تصر فقيها حافــــــظا
واسئل إلهك حفـــــــظ حفظك راغبا            مــــــــن فضله فالله خير حافظ
كــــــــــن للأوامر والنواهى حافـظا            وعلى الصلاة مواظبا ومحافظا
واطلب علوم الشرع واجهد واستعن            بالطيبات تصر فقيها حافــــــظا
واسئل إلهك حفـــــــظ حفظك راغبا            مــــــــن فضله فالله خير حافظا
Hendaknya pula banyak-banyak melakukan shalat dengan khusu’ sebab dengan begitu akan lebih memudahkan mencapai kesuksesan belajar. Syi’ir gubahan Syaikhul Jalil Al-Hajjaj Najmuddin Umar bin Muhammad An-Nasafi dibawakan untukku:
Jadilah engkau, pengamal perintah penjaga larangan
Jagalah selalu, ibadah shalat terus-terusan
Pelajarilah ilmu Syari’ah sesungguh hati
Pohonlah inayah dengan yang suci
Kau kan menjadi ahli agama yang mengayomi
Mohonlah agar kuat hapalan pada ilahi
Demi cintamu fi fadlihi
Dialah Allah, sebagus-bagus yang melindungi
وقال رحمة الله عليه:
أطيعوا وجدوا ولا تكسلوا    وأنتم إلــى ربكم ترجعون
ولا تهجعوا فخيار الورى        قليلا من الليل ما يهجعون
Umar An-nasafi berkata :
Taatlah engkau, sesungguh hati jangan malas diri
engkau semua, ke sisi Tuhan kan kembali
Orang yang bagus, yang pendek tidur di malam hari
Karena itu, berbuat tidur agar di singkiri
وينبغى أن يستصحب دفترا على كل حال ليطالعه. وقيل: من لم يكن الدفتر فى كمه لم تثبت الحكمة فى قلبه. وينبغى أن يكون فى الدفتر بياض ويستصحب المحبرة ليكتب ما يسمع من العلماء. وقد ذكرنا حديث هلال بن يسار.
Pelajar hendaknya selalu membawa buku untuk dipelajari. Ada dikatakan : “Barangsiapa tak ada buku di sakunya, maka tak ada hikmah di hatinya.” Lalu buku itu hendaknya berwarna putih. Juga hendaknya membawa botol dawat, agar bisa mencatat segala pengetahuan yang di dengar. Sebagaimana di atas telah kami kemukakan Hadist riwayat Hilal bin Yasar.
فصل
فيما يورث الحفظ وفيما يورث النسيان
FASAL XII
HAL-HAL YANG MEMBUAT HAFAL DAN MUDAH LUPA
Beberapa Sebab Kuat Hafalan
وأقوى أسباب الحفظ: الجد والمواظبة، وتقليل الغذاء، وصلاة الليل، وقراءة القرآن من أسباب الحفظ.
قيل: ليس شيئ أزيد للحفظ من قراءة القرأن نظرا، والقراءة نظرا أفضل لقوله عليه الصلاة والسلام: أعظم أعمال أمتى قراءة القرآن نظرا
Yang paling kuat menyebabkan mudah hafal adalah kesungguhan, kontinuitas, mengurangi makan dan shalat di malam hari. Membaca Al-Qur’an termasuk penyebab hafalan seseorang, ada dikatakan : “Tiada sesuatu yang lebih bisa menguatkan hafalan seseorang, kecuali membaca Al-Qur’an dengan menyimak. “Membaca Al-Qur’an yang dilakukan dengan menyimak itu lebih utama, sebagaimana sabda Nabi saw : “Amalan umatku yang paling utama adalah membaca Al-Qur’an dengan menyimak tulisannya.”
ورأى شداد بن حكيم بعض إخوانه فى المنام، فقال لأخيه: أى شيئ وجدته أنفع؟ قراءة القرآن نظرا.
Syaddad bin Hakim pernah bermimpi ketemu temannya yang mati, lalu bertanya: “Perbuatan apakah yang engkau rasakan lebih bermanfaat? Jawabnya : “membaca Al-Qur’an dengan menyimak tulisannya.”
ويقول عند رفع الكتاب: بسم الله وسبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله، والله اكبر، لا حول ولا قوة إلا بالله العلى العظيم العزيز العليم، عدد كل حرف كتب ويكتب أبد الآبدين ودهر الداهرين. ويقول بعد كل مكتوبة : آمنت بالله الواحد الأحد الحق، وحده لا شريك له، وكفرت بما سواه
Termasuk penguat hafalan lagi, yaitu waktu mengambil buku berdo’a: Bimillahi wasubhanallohi walhamdulillahi wala illaha illallohu wallohu akbar wala haula wala kuwwata illa billahil a’liyyil a’zhimil a’jijil a’limi a’dada kulli harfin kutiba wayuktabu abadal abidina wadahroddahirina.
Artinya : (Dengan menyebut Asnma Allah, Maha suci Allah, segal puji milik Allah dan tiad tuhan selain Allah yang Maha Agung, tiada daya dan kekuatan selain atas pertolongan Allah Yang Maha Mulya Agung Luhur Lagi Mah Mengetahui, sebanyak huruf yang tertulis dan akan di tulis, berabad-abad dan sepanjang masa). Dan setiap selesai menulis berdo’a : Amantu billahil wahidi wahdahu lasyarika lahu wakapartu bima siwahu.
Artinya: (Aku beriman kepada Allah Yang Tunggal, Maha Esa, berkesendirian tiada teman dalam ketuhannaNya, dan saya hindari dari bertuhan kepad selainNya.)
ويكثر الصلاة على النبى عليه السلام فإن ذكره رحمة للعالمين. [قال الشافعى رضى الله عنه:]
شكوت إلى وكيع سوء حفظى        [فأرشدنى] إلى ترك المعاصى
فإن الحفظ فضل مــــــــن الله        وفضل الله لا يعطى لعاصـــــى
Dan dengan banyak membaca shalawat Nabi saw. Karena shalawatlah yang menjadi dzikir seluruh alam. Syi’ir disebutkan :
Aku laporkan kepada ki Waki’; hafalanku lemah
Ia menunjuki, agar kutinggal laku maksiat
Hafalan itu, sebagai anugrah dari sisi Tuhan
Orang yang maksiat tak diberi anugrah dari Tuhan
والسواك وشرب العسل وأكل الكندر مع السكر وأكل إحدى وعشرين زبيبة حمراء كل يوم على الريق يورث الحفظ ويشفى من كثير من الأمراض والأسقام، وكل ما يقلل البلغم والرطوبات يزيد فى الحفظ، وكل ما يزيد فى البلغم يورث النسيان.
Bersiwak, minum madu, makan kandar (kemenyan putih), bercampur gula dan menelan buah zabib merah 21 butir setiap hari, kesemuanya dapat mempermudah hafal lagi dapat mengobati berbagai macam penyakit. Segala sesuatu yang bisa mengurangi pelendiran dahak dan mengurangi pelemakan kulit badan yang diakibatkan terlalu banyak makan, adalah juga bisa memperkuat hafalan. Sesuatu yang memperbanyak lendir dahak, akan membuat orang jadi pelupa.
Penyebab Lupa
وأما ما يورث النسيان فهو: المعاصى وكثرة الذنوب والهموم والأحزان فى أمور الدنيا، وكثرة الإشتغال والعلائق، وقد ذكرنا أنه لا ينبغى للعاقل أن يهتم لأمر الدنيا لأنه يضر ولا ينفع، وهموم الدنيا لا تخلو عن الظلمة فى القلب، وهموم الآخرة لا تخلو عن النور فى القلب، ويظهر أثره فى الصلاة، فهم الدنيا يمنعه من الخيرات، وهم الآخرة يحمله عليه
Penyebab lupa adalah laku maksiat, banyak dosa, gila dan gelisah karena urusan dunia. Seperti telah kami kemukakan di atas, bahwa orang yang berakal itu jangan tergila-gila dengan perkara dunia, karena akan membahayakan dan sama sekali tidak ada manfaatnya. Gila dunia tak lepas dari akibat kegelapan hati, sedang gila akhirat tak lepas dari akibat hati bercahaya yang akan tersakan di kala shalat. Kegilaan dunia akan menghalangi berbuat kebajikan, tetapi kegilaan akhirat akan membawa kepada amal kebajikan.
والإشتغال بالصلاة على الخشوع وتحصيل العلم ينفى الهم والحزن، كما قال الشيخ نصر بن الحسن المرغينانى فى قصيدة له:
استعن نصر بن الحسن        فــــــــى كل علم يحتـزن
ذاك الذى ينفى الحــزن         وما سواه باطل لا يؤتمن
Membuat dirinya terlena melakukan shalat dengan khusu dan mempelajari ilmu pengetahuan itu dapat menghilangkan kekacauan dalam hati, sebagaimana tersebut di dalam gubahan Syaikhul Islam Nasrhr Ibnul Hasan Al-Marghibani :
Pohonlah inayah, oh Nasr putra Al-Hasan
Untuk mencapai ilmu yang tersimpan
Hanya itu, yang bisa membuang duka
Selain itu, jangan percaya
والشيخ الإمام الأجل نجم الدين عمر بن محمد النسفى قال فى أم ولد له:
سلام على مـــــــــن تيمتنى بظرفـها        ولمعة خــــــــدها ولمحة طرفها
سبتنى وأصبتنى فـــــــــــــتاة مليحة        تحيرت الأوهام فى كـنه وصفها
فقلت: ذرينى واعذرينــــــــى فإننـى        شغفت بتحصيل العلوم وكــشفها
ولى فى طلاب الفضل والعلم والتقى        غنى عن غناء الغانيات وعرفها
Syaikhul Imam Najmuddin Umar bin Muhammad An-Nasafi dalam menyifati jariyah Ummi waladnya, tergubah beberapa bait syi’ir :
Salamku buat si dia, yang membuatku terpesona karena lembut tubuhnya
Halus pipinya dan giuran kerdipan matanya
Si cantik molek, diriku jadi tertahan, hatikupun tertawan
Hati kebingungan, bila bermaksud tuk menggambarkan
Aku berkata : tinggalkan daku, maafkan aku
Karena kusibuk membuka jalan dan menuntut ilmu
Selama aku mencari utama dan taqwa
Tak perlu lagi, rayuan si cantik dan harum baunya
وأما أسباب نسيان العلم: فأكل الكزبرة الرطبة، والتفاح الحامض، والنظر إلى المصلوب، وقراءة الخط المكتوب على حجارة القبور، والمرور بين قطار الجمال، وإلقاء القمل الحي على الأرض، والحجامة على نقرة القفا، كلها يورث النسيان
Sebab-sebab yang membuat mudah lupa, yaitu makan ketumbar, buah apel masam, melihat salib, membaca tulisan pada kuburan, berjalan disela-sela unta terakit, membuang ke tanah kutu yang masih hidup, dan berbekam pada tengkuk kepala. Singkirilah itu semua, karena membuat orang jadi pelupa.
فصل
فيما يجلب الرزق وفيما يمنع
وما يزيد فى العمر وما ينقص
FASAL XIII
HAL-HAL YANG MENDATANGKAN RIZKI DAN MENJAUHKAN DAN YANG MEMPERPANJANG USIA SERTA YANG MEMOTONG
Saran Extern Untuk Belajar
ثم لابد لطالب العلم من القوة ومعرفة ما يزيد فيه وما يزيد فى العمر والصحة ليتفرغ فى طلب العلم، وفى كل ذلك صنفوا كتبا، فأوردت بعضها هنا على سبيل الإختصار.
Kemudian dari pada itu, sudah semestinya pelajar butuh makanan. Dengan demikian, perlulah mengetahui hal-hal apa yang dapat mendatangkannya secara lebih banyak, mengetahui hal-hal yang menyebabkan panjang usia dan badan sehat. Agar dengan begitu, bisa mempertahankan konsentrasi belajarnya. Untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut, telah banyak para ulama’ yang menyusun kitabnya. Disini hanya akan kami kemukakan dengan singkat saja.
Pendatang Rizki
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لا يرد القدر إلا بالدعاء، ولا يزيد فى العمر إلا البر، فإن الرجل ليحرم من الرزق بذنب يصيبه.     ثبت بهذا الحديث أن إرتكاب الذنب سبب حرمان الرزق خصوصا الكذب فإنه يورث الفقر, وقد ورد فيه حديث خاص
Rasulullah saw bersabda : ‘Hanyalah do’a yang merubah taqdir, dan hanyalah kebaktian yang bisa menambah usia. Dan sesungguhnya lantaran perbuatan dosanya, rizki seseorang menjadi tertutup. Terutama berbuat dusta adalah mendatangkan kefakiran, sebagaimana dalam hadist lain, secara khusus telah dikemukakan.
وكذا نوم الصبحة يمنع الرزق, وكثرة النوم تورث الفقر, وفقر العلم أيضا. قال القائل شعرا:
سرور الناس فى لبس اللباس     وجمع العلم فـى ترك النعاس
وقال:        أليس مــــــن الحزن أن لياليا     تمر بلا نفع وتخسر من عمر
وقال أيضا:    قـــــم الليل يا هذا لعلك ترشد     إلى كم تنام الليل والعمر ينفد
Demikian pula, tidur di pagi hari dan banyak tidur, keduanya mengakibatkan kemelaratan harta. Dan juga kemelaratan ilmu. Penyair berkata:
Kebahagian hati terletak pada memakai sandangan
Tidak mengantuk, jadi kuncinya ilmu terkumpulkan
Bukankah kerugian, jikalau telah bermalam-malaman
Tanpa manfaat umur berjalan
Jagalah di malam hari, mungkin di sini tiba petunjukmu
Berapa malam engkau tidur melulu
Sedang umurmu ikut berlalu
والنوم عريانا, والبول عرينا، والأكل جنبا, والأكل متكئا على جنب, والتهاون بسقوط المائدة, وحرق قشر البصل والثوم, وكنس البيت فى الليل بالمنديل, وترك القمامة فى البيت, والمشي قدام المشايخ, ونداء الوالدين باسمهما, والخلال بكل خشبة, وغسل اليدين بالطين والتراب, والجلوس على العتبة, والاتكاء على أحد زوجي الباب, والتوضؤ فى المبرز, وخياطة الثوب على بدنه, وتجفيف الوجه بالثوب, وترك العنكبوت فى البيت, والتهاون فى الصلاة, وإسراع الخروج من المسجد بعد صلاة الفجر, والإبتكار بالذهاب إلى السوق, والابطاء فى الرجوع منه, وشراء كسرات الخبز من الفقراء, والسؤال, ودعاء الشر على الوالد, وترك تخمير الأوانى وإطفاء السراج بالنفس:     كل ذلك يورث الفقر, عرف ذلك بالآثار
Tidur dengan telanjang, kencing dengan telanjang, makan dalam keadaan junub atau sambil bertelekan, membiarkan sisa makanan berserakan, membakar kulit berambang atau dasun, menyapu lantai dengan kain, atau di waktu malam, Membiarkan sampah berserakan mengotori rumah, lewat di depan pini sepuh, Memanggil orang tua tanpa gelar (seperti pak, mas, dan sebagainya.) membersihkan sela gigi dengan benda kasar, melumurkan debu atau debu pada tangan, duduk di beranda pintu, bersandar pada daun pintu, berwudhu di tempat orang istirahat, menjahit pakaian yang sedang di pakai, menyeka muka dengan kain, membiarkan sarang lebah berada dirumah, meringankan shalat, bergegas keluar masjid setelah shalat Shubuh, pergi ke pasar pagi-pagi, membeli makanan dari peminta-minta, mendo’akan buruk kepada anak, membiarkan wadah tidak tertutupi, mematikan lampu dengan meniup, kesemuanya itu dapat mendatangkan kepakiran sebagaimana yang diterangkan dalam atsar.
وكذا الكتابة بالقلم المعقود، والامتشاط بالمشط المنكسر، وترك الدعاء للوالدين، والتعمم قاعدا، والتسرول قائما، والبخل والتقتير، والإسراف، والكسل والتوانى والتهاؤن فى الأمور. وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: استنزلوا الرزق بالصدقة
Dan Lagi : Menulis dengan pena rusak, menyisir dengan sisir yang rusak, tidak mau mendo’akan bagus kepada orang tua, memakai serban sambil berdiri, memakai celana sambil duduk, kikir, terlalu hemat, atau berlebih-lebihan dalam membelanjakan harta, bermalasan dan menunda atau menyepelekan suatu urusan semuanya membuat fakir seseorang. Rasulullah saw bersabda : “Himbaulah datangnya rizki dengan cara bersedekah.”
والبكور مبارك يزيد فى جميع النعم خصوصا فى الرزق.    وحسن الحظ من مفاتيح الرزق وبسط الوجه وطيب الكلام يزيد فى الحفظ والرزق. وعن الحسن بن على: كنس الفناء وغسل الإناء مجلبة للغنى.
Bangun pagi-pagi itu di berkahi dan membawa berbagai macam kenikmatan, khususnya rizki. Bisa menulis bagus itu adalah pintu rizki. Air muka berseri dan tutur kata manis akan menambah banyak rizki. Disebut dari Al-Hasan bin Ali ra.: “Menyapu lantai dan mencuci wadah, menjadi sumber kekayaan”.
وأقوى الأسباب الجاذبة للرزق إقامة الصلاة بالتعظيم والخشوع، وتعديل الأركان وسائر واجباتها وسننها وآدابها، وصلاة الضحى فى ذلك معروفة، وقراءة سورة الواقعة خصوصا فى الليل وقت النوم، وقراءة الملك، والمزمل، والليل إذا يغشى وألم نشرح لك، وحضور المسجد قبل الأذان، والمداومة على الطهارة، وأداء سنة الفجر والوتر فى البيت. وأن لا يتكلم بكلام الدنيا بعد الوتر
Penyebab terkuat untuk memperoleh rizki adalah melakukan shalat dengan rasa ta’dzim, khusu, dengan menyempurnakan segala rukun, wajib, sunah dan adabnya. Demikian pula melakukan shalat dhuha, seperti yang telah dikenal. Juga membaca surat waqi’ah, khususnya di malam hari sewaktu orang tertidur; membaca surat Al-Mulk, Al-Muzammil, Al-lail dan Al-insyirah; telah datang di mesjid sebelum dikumandangkan adzan; selalu suci; melakukan shalat sunat sebelum shubuh; dan melakukan shalat witir di rumah, lalu jangan berbicara urusan dunia sesudahnya dilakukan.
ولا يكثر مجالسة النساء إلا عند الحاجة
Termasuk penyebabnya lagi, yaitu jangan terlampau banyak bergaul dengan wanita, kecuali bila ada keperluan yang baik.
وأن لا يتكلم بكلام لغو. وقيل: من اشتغل بما لا يعنيه فاته ما يعنيه. قال بزرجمهر: إذا رأيت الرجل يكثر الكلام فاستيقن بجنونه.
Jangan pula omong kosong yang tidak berguna untuk agama dan dunianya. Ada dikatakan : “siapa yang tersibukkan oleh perbuatan yang tanpa guna bagi dirinya.” Maka yang semestinya akan berguna menjadi terlewat darinya. “Bazarjamhar berkata: “Bila melihat orang yang banyak bicara, percayalah ia telah gila.”
وقال على رضى الله عنه: إذا تم العقل نقص الكلام.
قال المصنف رحمه الله : واتفق لى فى هذا المعنى شعرا:
إذا تم عقل المرء قل كلامـــه    وأيقن بحمق المرء إن كان مكثرا
النطق زين والسكوت سلامة    فإذا نطقت فلا تكون مكــــــــــثرا
ما ندمت على سكوت مــــرة    ولقد ندمت على الكلام مــــــرارا
Ali ra telah berkata : “Bila telah sempurna akal pikiran, maka menguranglah ucapan.” Pengarang kitab berkata : kugubah syi’ir yang bersesuaian dengan ma’na perkataan itu:
Jikalau orang berakal sempurna, sedikitkan bicara
Bila seorang banyak bicara
Dialah tolol yakini dia
Lain orang berkata :
Bicara adalah hiasan, diam itu keselamatan
Bila kamu berbicara, makanya jangan berlebihan
lantaran diam, engkau menyesal, tapi sekali
karena omong, kamupun menyesal berkali-kali
وأما ما يزيد فى الرزق:    أن يقول كل يوم بعد انشقاق الفجر إلى وقت الصلاة: سبحان الله العظيم وبحمده، سبحان الله العظيم وبحمده، وأستغفر الله العظيم وأتوب إليه مائة مرة، وأن يقول: لا إله إلا الله الملك الحق المبين كل يوم صباحا ومساء مائة مرة.
Diantara perbuatan yang menambah rizki lagi, adalah membaca do’a di waktu antar terbit fajar hingga masuk waktu shalat. Do’anya yaitu : Subhannallahil wabihamdihi astagfirullahu wa atubu ilaihi.
Artinya : (Maha Suci Allah Maha Agung, Maha Suci Allah dan dengan pujin-Nya, kumohon ampunan dan bertobat kepada-Nya) berulang 100 kali.
وأن يقول بعد صلاة الفجر كل يوم: الحمد لله، وسبحان الله، ولا إله إلا الله، ثلاثا وثلاثين مرة، وبعد صلاة المغرب أيضا، ويستغفر الله تعالى سبعين مرة بعد صلاة الفجر، ويكثر من قول: لا حول ولا قوة إلا بالله العلى العظيم، والصلاة على النبى صلى الله عليه وسلم
Setiap pagi dan petang membaca do’a : Laillaha illallahul malikul haqqul mubin. (Tiada Tuhan selain Allah, Raja yang Benar dan Maha Jelas) berulang 100 kali; tiap-tiap sesudah pajar dan magrib berdo’a : Al-Hamdulillahi wasubhanallohi wala ilaha illallah. (Segala puji bagi Allah, Maha suci Allah dan tiada tuhan selain Allah) berulang 33 kali. sesudah shalat shubuh membaca istigfar 70 kali; memperbanyak ucapan : Lahaula wala kuwwata illa billahil a’liyyil a’dzim (Tiada daya dan kekuatan melainkan dari pertolongan Allah yang Mha Mulya Lagi Maha Agung) beserta shalawat Nabi saw.
ويقول يوم الجمعة سبعين مرة : اللهم أغننى بحلالك عن حرامك واكفنى بفضلك عمن سواك.
ويقول هذا الثناء كل يوم وليلة : أنت الله العزيز الحكيم, أنت الله الملك القدوس, أنت الله الحكيم الكريم, انت الله خالق الخير والشر, أنت الله خالق الجنة والنار, أنت الله عالم الغيب والشهادة, أنت الله عالم السروأخفى, أنت الله الكبير المتعال, أنت الله خالق كل شيئ واليه يعود كل شيئ, أنت الله ديان يوم الدين, لم تزل ولا تزال, أنت الله لا إله إلا أنت الأحد الصمد, لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد, أنت الملك القدوس السلام المؤمن المهيمن العزيز الجبار المتكبرلا إله إلا أنت الخالق البارئ المصور له الأسماء الحسنى يسبح له ما فى السموات والأرض وهو العزيز الحكيم.
Di hari jum’at membaca : Allahumma agnini bihalalika a’nharomika wakfini bifadlika a’man siwaka (Ya Allah cukupkan aku dengan yang halal dari yang haram, cukupilah aku dengan anugrahmu daripada selain Kamu) berulang 70 kali; setiap siang dan malam, membaca pujian : Antallahul a’jijul hakim antallahul malikul kuddusu antallahu halimul karimu antllahu kholikul khoiri wa syarri antallahu kholikul jannati wan nari a’limul ghoibi wasyahadati a’limus syirri wa akhfa antallahul khabirul muta’alu antallahu kholiku khulli syai’in wailaihi yau’du kulli syai’in antallahu dayyanu yaumiddinni lam tajal wala tajalu antallahu lailla hailla anta antallahul ahadhus shamadu lam yalid walam yulad walam yakul lahu khufuwan ahad antallahu laillaha illa antar rohmanur rohimu antallahu laillaha illa antal khilikul bari’ul mushowwiru lahul asma’ul khusna yusabbihu lahu ma pissamawati wal ardhi wahuwal a’jijul hakim. (Engkaulah Allah Yang Maha Mulya dan lagi Maha Bijaksana).
Penambah Usia
وأما ما يزيد في العمر: البر, وترك الأذى, وتوقير الشيوح, وصلة الرحم, وأن يقول حين يصبح ويمسى كل يوم ثلاث مرات : سبحان الله ملء الميزان, ومنتهى العلم, ومبلغ الرضا, وزنة العرش. ولا إله إلا الله ملء الميزان, ومنتهى العلم وزنة العرش. والله أكبر, ملء الميزان, ومنتهى العلم, ومبلغ الرضا, وزنة العرش
Diantara sebab usia menjadi panjang, ialah berbuat bakti, menyingkiri perbuatan yang menyakitkan orang lain, menghormati sesepuh dan bersilatu rahmi. Demikian pula, di setiap pagi dan sore selalu membaca : Subhanallahi milal mijani wamuntahal ilmi wamablaghar ridha wajinatal arsyi wala illaha illallahu mil’al mijani wamuntahal ilmi wamablaghar ridha wajinatal arsyi wallahu akbar mil’al mijani wamuntahal ilmi wamablaghar ridha wajinatal arsyi. (Maha suci Allah dengan sepenuh mijan sejauh ilmu sejauh ridha setimbang arasy, tiada tuhan selain Allah dengan sepenuh mizan sejumlah ilmu sejauh ilmu setimbang arasy, dan Allah Maha Agung dengan sepenuh mizan sejumlah ilmu sejauh ridha setimbang arasy berulang 3 kali)
وأن يتحرز عن قطع الأشجار الرطبة إلا عند الضرورة, وإسباغ الوضوء والصلاة بالتعظيم, والقرآن بين الحج والعمرة, وحفظ الصحة
Disamping itu, hendaknya jangan menebang pepohonan yang masih hidup kecuali atas terpaksa, melakukan wudlu dengan sempurna, melakukan shalat dengan ta’dhim, haji qiran dan memelihara kesehatan.
Kesehatan Badan
ولا بد أن يتعلم شيئا من الطب, ويتبرك بالآثار الواردة فى الطب التى جمعها الإمام أبو العباس المستغفري في كتابه المسمى : بطب النبى عليه السلام, يجده من يطلبه (فهو كتاب مشهور)
Tiada boleh tidak, seseorang harus tahu sebagian ilmu kesehatan, dan mengambil berkah dari beberapa atsar mengenai kesehatan. Hal ini sebagaimana terhimpun dalam buku Syaikhul Imam Abul Abbas Al-Mustaghfiri yang berjudul “Thibin Nabi Saw.” Buku ini bisa ditemukan oleh orang yang mau mencarinya.
]والحمد لله على التمام, وصلى الله على سيدنا محمد أفضل
الرسل الكرام, وآله وصحبه الأئمة الاعلام, على
ممر الدهور وتعاقب الأيام, آمين. [

Segal puji bagi Allah, Shalawat dan Salam semoga melimpah kepada baginda Muhammad, Rasul paling utama lagi Mulia.

TAMAT

التعريف بالمؤلف
برهان الإسلام الزرنوجى
-
-
Ta'lim Muta'alim Bagian I
Ta'lim Muta'alim Bagian II
Biografi Pengarang

Facebook Comment