Tuesday, December 3, 2013

Rasakan Manisnya Bukan Pahitnya

Menipu..
Bila lisan berkata tak sakit, padahal hati seakan mau patah ditinggalkan dia yang disayang..
Menipu..
Bila setiap hari menyimpan niat dalam diri untuk melupakannya, padahal dia juga yang muncul dalam kotak memori bersama dengan kenangan yang ada
Menipu..
Bila berjanji tak mau lagi cerita tentang dia, padahal akhirnya dia juga yang dicurhatkan kdan masih mencari tahu saat ini bagaimana cerita kehidupannya
Menipu..
Bila diri ini pernah menyimpan niat untuk takkan menangis karena dia, padahal akhirnya dia juga yang masih sering ditangisi

Serius...diri ini pernah merasakan semua itu...
Pernah sakit sampai demam bila ditinggalkan..
Pernah rasa semangat dalam diri ini hilang seperti hilangnya dia dari hidup ini..
Tapi sungguh Allah Maha Hebat... di saat merasa kehilangan
Mendekat kepadaNya..diri ini menangis dan memohon supaya ditarik rasa sakit di hati ini..
Mendekat kepadaNya..diri ini memohon –tak hentinya- agar dihilangkan beban kecewa hati ini..
Mendekat kepadaNya..diri yang lemah ini berdoa agar diberikan kekuatan supaya ridha atas kehilangan dia dan juga ridha atas jalan yang dipilihkanNya..

Dan perlahan..semangat tumbuh dan sadar diri ini, bahwa masih ada orang lain yang lebih susah dari padaku..lebih sedih hidupnya dari padaku..dan perlahan fikiranku menasihatiku agar bersabar dan ridha atas apapun ketentuan dan takdir yang Dia tetapkan atasku.

Dan semakin lama, diri ini mulai memahami..
Mulai menjadi kuat..mulai belajar senyum dengan ikhlas..
Mulai menyimpan tekad untuk menjadi lebih baik..dan mulai belajar melepaskan dia..

Sungguh memang diri ini faham..sungguh sangat faham, hati memang sakit, bila ditinggalkan orang yang kita sayang..
Tapi pasti ada sebab..selalu pasti ada hikmah yang Allah tunjukkan,
Selalu pasti ada ilmu yang Allah ajarkan..bersyukur atas nikmat yang masih kau miliki.

Lihatlah pada hikmahnya atas kehilangan bukan pada kesedihannya
Rasakan pada manisnya kehilangan bukan pada pahitnya

Berdoalah yang baik kepada dia, bukan makian. Allah pasti mengganti lebih baik daripada dia. Yakinlah..
Jangan lupa..jadilah hamba Allah yang lebih baik akhlaknya, imannya, takwanya. Sebab lelaki yang baik untuk wanita yang baik. Begitu juga sebaliknya



Wednesday, November 20, 2013

Abang Nikah Lagi Sana

Dulu, ada seorang istri yang rajin mengaji dan berbuat taat pada suaminya. Seperti biasa ia setelah hadir dari pengajian langsung pulang ke rumah untuk menyediakan keperluan sang suami.

Disaat suaminya pulang kerja, sudah menjadi kebiasaannya untuk bertanya pada sang istri. Nama si istri itu adalah Fathimah. Suaminya bertanya: “Meh... Mameh... ngomong-ngomong tadi ngaji membahas bab apaan? Kayaknya Abang belum mendenger dari Mameh.”

Sambil mengantarkan teh hangat si istri menjawab: “Oh iya Bang, tadi Mameh ngaji kata guru: “Siapa orangnya yang punya suami terus bisa menyenangkan hati suaminya dengan menyuruhnya nikah lagi, dakhalal jannah (dijamin masuk surga) Bang.”

“Oh… itu Meh,” sela si suami.
“Iya Bang. Kalau bisa Abang nikah lagi deh, biar Mameh masuk surga gitu Bang.” Si istri sembari tanya penuh manja.

Dan langsung dijawab oleh si suami: “Dah-dah Meh… jangan yang engak-enggak ntar Mameh menyesal.”

“Kagak Bang, nggak bakalan dah. Abang lekasan nikah deh,” sahut si istri.

Kejadian seperti itu terus berulang. Sampai pada satu hari sang suami pulang lebih awal dari biasanya sedang sang istri lagi berbelanja. Sepulang dari pasar sang istri sembari penuh tanya bertanya pada sang suami: “Tumben Bang pulangnya agak cepet?”

Dijawab: “Iya nih ada perlu sama Mameh.” Sembari mendekat kepada si istri suami melanjutkan pembicaraanya: “Gini nih Meh. Berhubung Mameh tiap Abang datang, Abang disuruh nikah, nah... sebenernya waktu Mameh nyuruh yang ke tujuh kali, ya udah abang nikah lagi.”

“Ya Allah Bang Alhamdulillah, Abang dah nikah lagi...” sahut si istri tanda gembira.

Dan suaminya melanjutkan pembicaraannya: “Nah Meh, sekarang juga bini baru Abang sudah Abang bawa ke sini. Tuh ada di kamar.” Sambil menuntun istrinya menuju depan kamar.

“Tuh Meh dia lagi istirahat,” kata si suami.

“Alhamdulillah Bang,” kata si istri pada suaminya.

Lalu si istri bergegas pergi ke dapur untuk membuatkan susu untuk suaminya, dan si istri tak sadar sedang diikuti oleh suaminya. Dengan wajah yang waswas dan keringat yang bercucuran bagai orang bingung, akhirnya si suami bertanya: “Lagi ngapain Meh?”

“Oh… ini Bang lagi mau bikin susu buat Abang sama bini baru Abang. Tapi susunya habis. Tapi nanti Mameh bakalan dadak memeras ke kandang sapi.”

Menjawab pertanyaan si suami dengan nada sedikit menahan tangis, dan lagi-lagi si istri tak sadar diikuti suaminya ke kandang sapi miliknya. Lalu sang istri mengambil ember dan siap memeras susu untuk suaminya dengan sedikit berkata: “Dah tumbun nih sapi, lama benar kagak keluar susunya. Sudah pegal nih tangan memerasnya, masih kagak ngocor juga nih susu.”

Si suami kembali bertanya: “Meh, lagi ngapain sih?”

“Ini nih Bang, lagi meres susu sapi,” sahut si istri sambil mengelap keringatnya.

Lalu suaminya mendekat sambil memberi tahu pada si istri: “Meh, Mameh... pantas tuh susu nggak keluar-keluar, mameh salah peras. Yang Mameh peras sapi jantan. Tuh sapi betinanya di kandang sebelah. Sini Abang peresin.”

Setelah ember penuh dengan susu, si istri langsung mengambilnya untuk dimasak. Lagi-lagi si istri tak merasa diikuti suaminya.

Terlihat kegelisahan dari wajah sang istri yang sedang mengaduk air susu. Sampai pada waktu ingin menuangkan gula, si suami dengan sigap mencegahnya: “Meh... Mameh kenapa sih dari tadi salah melulu? Ini garam bukan gula, dari tadi salah terus gak seperti biasanya.”

Akhirnya si suami merasa tak tega juga. Lalu si istri diajak ke kamarnya. “Meh, sebenarnya Abang ini tahu rasa hati Mameh. Sinih-sinih…” sambil mengajak si istri ke tempat tidur yang di sana ada istri baru suaminya.

Pecah tangis si istri tak terbendung lagi, dan akhirnya si suami berterus terang: “Mameh sebenarnya abang ini belum nikah. Nih Mameh liat! Ini cuma kedebog pisang yang Abang pakein pakaian perempuan. Tuh kedebong pisang kan?”

Sambil berteriak si istri berkata: “Ya Allah Bang, saya kira Abang dah nikah lagi...”

Langsung saja disahuti oleh suaminya: “Fathimeh Meh... Abang mah pengin kawin lagi, tapi Abang menjaga perasaan Mameh. Tadi baru dites saja Mameh jadi salah buatannya, gimana kalau beneran...”

Si istri sambil malu-malu langsung mencium tangan suaminya: “Ih Abang tahu aja...”

Dan suaminya pun kembali menasehatinya: “Meh, kalau urusan ibadah yang bakalan Mameh masuk surga tanpa hisab yang Abang tahu bukan istri menyuruh nikah lagi kepada suaminya. Cuman ridha… keridhaan si suami yang akan membuat istri masuk ke surganya Allah Swt.”






(Oleh al-Ustadz Antoe Djibrel: Cuplikan ini diambil dari kaset dokumen tahun 1965, pidato Asadul Mimbar ad-Da’i Ilallah wa Rasulih wal Mujahid fi Sabilih al-Muhaddits al-Musnid al-Imam al-‘Arif Billah al-Habib Salim bin Ahmad bin Jindan).

Source: http://pustakamuhibbin.blogspot.com/2013/11/wanita-pengharap-surga-dari-suaminya.html
Sya'roni As-Samfuriy, Cilangkap 19 Nopember 2013

Monday, November 18, 2013

Aku Harap Kau Selalu Ingat

Dahulu, di kota Kufah terdapat seorang pemuda yang tampan dan rajin beribadah. Suatu saat dia mampir ke kampung Bani An-Nakha’. Di sana ia melihat seorang wanita cantik sehingga jatuh cinta padanya. Dan ternyata, si wanita cantik ini pun memiliki perasaan yang sama terhadap pemuda itu. Karena perasaan cintanya itu, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang untuk melamarnya. Tetapi ayah wanita itu menjawab bahwa putrinya telah dijodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, keduanya tetap saling mencintai.

Wanita itu akhirnya mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda, bunyinya:

“Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji denganmu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan memberikan jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku.”

Pesan itu dijawab oleh pemuda tadi melalui orang suruhannya:

“Aku tidak setuju dengan dua tawaranmu itu. Sungguh aku merasa takut kalau aku berbuat maksiat kepada Tuhanku, aku akan tertimpa siksaan pada hari yang besar (kiamat). (QS. Yunus: 15). Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobarannya.

Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia bergumam dalam hati, “Rupanya dia masih takut kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertakwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu.” Kemudian dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mengisi hidupnya hanya dengan beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda. Tubuhnya mulai kurus dan semakin kurus menahan perasaan cinta dan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia.

Sang pemuda merasa sedih dengan meninggalnya kekasihnya itu. Ia pun sering berkunjung ke kuburannya. Sambil menangis ia mendoakannya. Suatu hari dia tertidur di atas kuburannya. Dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi dia sempat bertanya, “Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?”

Wanita itu menjawab, “Sebaik-baik cinta -wahai orang yang bertanya- adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat menggiring menuju kebaikan.”

Pemuda itu bertanya lagi, “Kalau begitu, hendak pergi kemana kamu sekarang?”

Wanita itu menjawab, “Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Surga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak.”

Pemuda itu berkata, “Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu.”

Wanita itu menjawab, “Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah Ta`ala) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah.”

Pemuda itu bertanya lagi,"Kapan aku bisa melihatmu?"

Wanita itu menjawab,"Tak lama lagi kau akan datang melihatku."

Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Alloh menuju ke hadirat-Nya, meninggal dunia.





Sumber: "I'tilalul Qulub" karangan Al-Kharaithi

Sunday, November 17, 2013

Haul Pondok Peta November 2013

Haul Pondok PETA (Pesulukan Thoriqot Agung), Haul Hadlrotusyaikh Mustaqiem bin Husein, Nyai Hj Sa’diyah binti H Rois dan Hadlrotusyaikh Abdul Djalil Mustaqiem. Juga sebagai sarana silaturahmi jamaah thoriqot Syadziliyah setiap tahun yang diadakan di Tulungagung, Jawa Timur.
Habib Umar Muthohar

Acara dilaksanakan pada hari Ahad, 10 November 2013 di ndalem pusat kota Tulungagung
Image Source: http://sultanagung78.com/

Berikut ini taushiyah yang bisa diunduh dalam format mp3 (Thank's to Badrus Salam) :


  1. Haul PETA 2013 - Ceramah Habib Naufal Solo.mp3
  2. Haul PETA 2013 - Ceramah Habib Umar Muthohar.mp3
  3. Haul PETA 2013 - Manaqib Syeh Abdul Djalil Mustaqim.mp3
  4. Haul PETA 2013 - Manaqib Syeh Abi Hasan Assyadzili.mp3
  5. Haul PETA 2013 - Manaqib Syeh Mustaqim Bin Husain.mp3
  6. Haul PETA 2013 - Sambutan Panitia.mp3



Haul Pondok PETA 2012 klik disini
Download via 4shared
Cara download yang cepat klik di sini.
Semoga Bermanfaat
:)

Saturday, November 2, 2013

Dibonceng Supra Gak Mau Mesra

Beginikah Wanita Jaman Sekarang ??

Di Jemput Vespa Malah Gak Mau Jumpa

Di Bonceng Supra Gak Mau Mesra

Di Bonceng Karisma Bilang Merana

Di Bonceng Scoopy Cuma Cium Pipi

Di Ajak Naik Angkot Malah Melotot

Di Ajak Naik Bus Malah Minta Putus

Di bonceng RG madep mengguri.

Di Ajak Jalan Kaki Malah DiMaki Maki

Di Ajak Naik Satria FU
Wouww Sepanjang Jalan Bilang I LOVE U

Apalagi Naik Ninja Baru Mau Mesra Dan Manja.

Diajak naik Innova dan Avanza dikasih dada dan paha.

Katanya cinta buta tapi kok bisa bedain mana Ninja mana mana Innova Supra dan mana Vespa...

tapi ada benar juga cinta buta, karena dia suka meraba.
:(



Jika Dia Bukan Jodohku



Jika dia bukan jodohku, Ya Allah... pudarkanlah keindahan wajahnya dari pandanganku... aku tak ingin mencintai orang yang salah, sungguh... walaupun melupakannya sangat menyakitkan... aku berusaha untuk sanggup... gugurkanlah satu-persatu dengan perlahan semua kenangan yang senantiasa melekat erat dalam ingatanku... karena jika semuanya terhapus dalam waktu sekejap, aku takut itu akan menyiksa diriku sendiri...

Jika dia bukan jodohku, Ya Allah... bantulah aku untuk mencabut perasaan tak biasa ini dari hatiku... aku akan merasa bersalah dan mengutukuki diri jika dia yang kini bersemayam anggun di hatiku bukanlah qawwamku... aku sadar itu tidaklah mudah karena akarnya terlanjur membumi di hatiku... tapi, demi keridhoan-Mu, apa yang tidak akan aku lakukan ?

Jika dia bukan jodohku, Ya Allah... kumohon, jangan hadirkan sosoknya lagi dalam mimpi-mimpi malamku... karena itu hanya membuatku semakin berandai-andai dan lalai dari mengingat-Mu...

Jika dia bukan jodohku, Ya Allah... jauhkanlah, sejauh yang aku butuhkan untuk menjadikan namanya terdengar biasa saja di pendengaranku... karena sungguh, atas perasaan ini aku tak mampu tenang bila mendengar namanya...

Jika dia bukan jodohku, Ya Allah... jauhkanlah, sejauh yang aku butuhkan untuk menjadikan wajahnya terlihat biasa saja bagi netraku... karena sungguh atas perasaan ini hatiku tak bisa bergetar wajar bila memandang wajahnya.












Tabligh Akbar Lirboyo Kediri 2013

HADIRILAH TABLIGH AKBAR MUHARRAM 1435 H & GEMA SHALAWAT 

bersama Majelis Muwasholah baina Ulama wal Muslimin
insyaallah akan dihadiri oleh:
1. Habib Salim bin Umar bin Hafidz (Hadramaut - Yaman)
2. Habib Segaf bin Hasan Baharun (Pasuruan - Jatim)
3. Habib Muhammad al Habsy (Solo - Jateng)
4. Habib Jamal bin Thoha Ba'agil (Batu - Jatim)
5. Habib Sholeh al Jufri (Solo - Jateng)

tanggal : Sabtu malam Ahad tanggal 30 November 2013
tempat : di Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur
pukul : 18:00 wib sampai selesai




Friday, November 1, 2013

Aku Mau Jadi Pacar Kamu

USTADZ JA-IM TAPI NGAREP 

Cewek: Bang..
Cowok: Iya saya sendiri..

Cewek: To the point aja Bang. Aku mau jadi pacar kamu!
Cowok: Apah?!! *kaget*

Cewek: Aku mau jadi pacarmu!
Cowok: Apaan sih? Enggak.. Enggak..

Cewek: Mau dong Bang. Pelizzz..
Cowok: Enggak. Gue mau fokus jadi ustad ganteng, gak mau keganggu sama pacar2an!

Cewek: Abang alasan aja! Pokoknya aku mau jadi pacarmu! Titik!
Cowok: Dih! Kalo gue enggak?!

Cewek: Aku mau bunuh diri sampai mati!
Cowok: Hahaha bunuh diri aja.. Sonoh..

Cewek: Bang..
Cowok: Apalagi?

Cewek: Jadi pacarku ya?
Cowok: Ngeyel bgt sih dibilangin? Enggak!

Cewek: Tolong dong Bang. Hargai perasaanku. Aku cinta mati ma kamu.. aku mau Abang jadi pacarku sekalii aja untuk selamanya.. *hampir nangis*

Cowok: Ya ampun kutil betmen! Kalo enggak ya enggak! Wajah loe tuh standar bgt ga masuk kriteria gue! Trus dalam agama gue..pacaran itu ga boleh! Jadi, gue ga mau!

Cewek: Ah Abang... sok alim... Ayo dong jadi pacarku.. Mau ya? Ya?
*buka kancing atas*
*angkat2 rok*
Gimana?

Cowok: Iya, iya. Maauuu.. Mau.. Bangeet..., yadah kita jadian,

Cewek: Horreee... Maaf bang aku cuma bercanda qok tadi...pengen tau aja Seberapa ke'IMANan abang...

Cowok: *nangis rubuhin pager mushola*



(Wangsit dari: Ustadz Laskar Ki-Ageng Kendil)





Tuesday, October 29, 2013

Ya Allah, Sunggu Aku Mencintainya

Kalau kamu mencintai saudaramu, maka sampaikanlah rasa cintamu padanya. Katakan padanya,

"Aku mencintaimu."

Kalau tidak mampu menyampaikan, katakanlah dalam doamu,

 "Ya Allah, sungguh aku mencintainya." 

Karena kita tidak tahu, siapa di antara saudara kita yang kelak akan menjadi penolong kita di hari kiamat. Sedangkan Allah telah menjanjikan sebuah naungan agung bagi dua orang yang saling mencintai karena Allah, yang bertemu dan berpisah hanya karena-Nya.

Orang-orang yang saling bekerjasama dalam maksiat di dunia, akan saling cela di akhirat. Maka, kita butuh saudara dalam ketaatan, agar dapat menolong kita kelak.
Semoga kita termasuk di antara mereka yang saling mencintai karena Allah. Amin.







Kebersamaan Yang Tak Meninggalkan Kesan

Salah satu cara menimbulkan cinta juga adalah dengan seringnya bersama.
Dalam istilah jawa “Witing Tresno Jalaran Soko Kulino”

Banyak diantara kita yang jatuh cinta kepada orang-orang yang berada di sekitarnya karena seringnya bersama. Pergi sekolah sama-sama, pulang sama-sama, mengerjakan tugas bersama, bahkan dihukum pak guru pun bersama.

Atau karena sering bertugas bersama pun dapat menimbulkan rasa cinta.

Betul??

Namun tentunya kebersamaan yang dimaksud adalah kebersamaan memiliki nilai atau dengan istilah di film bad boys "Quality Time".
Kebersamaan yang tidak menimbulkan kesan apapun tidak juga menimbulkan rasa cinta, seolah angin lalu.

Ada tetapi tiada lebih kurang begitulah katanya.

Nah, diantara kita ada yang sudah berusia 50 bahkan 60 tahun, itu artinya sudah sekitar 35 hingga 45 tahun baligh. Dimana setiap harinya minimal 5 kali shalat wajib, lebih kurang 150 kali shalat dalam sebulan atau 1.800 kali dalam setahun yang bila dikalikan 35 tahun lebih kurang 63.000 kali.

Sekian banyak shalat yang merupakan media paling agung untuk bersama Allah, sudahkah menimbulkan rasa cinta?
Image Source
Atau jangan-jangan shalat yang telah dilakukan itu tidak ada kesannya... sehingga shalat atau pun tidak tak ada bedanya...?




#tunjuk_diri





Tanda Jatuh Cinta

Sesuai hadits Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai'an katsura dzikruhu), sabda Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya
(man ahabba syai'an fa huwa `abduhu).

Nabi menyebutkan ciri dari cinta sejati ada tiga :
(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain,
(2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan
(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/ diri sendiri.
Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Allah SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Allah Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Allah SWT dalam i`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Allah SWT daripada perintah yang lain.


Tuesday, October 1, 2013

Pertanyaanku Terjawab

Mungkin karena aku (Ust Saief) baru menikah, jadi banyak teman-teman di dunia nyata maupun di dunia maya bertanya tentang pernikahan, salah satu pertanyaannya “Bro, menurut nte umur berapa kita pantas atau cocok untuk menikah?”.
Sebenarnya kalau mau jawab, mungkin aku bisa menyebut angka berapapun sesuka hati, tanpa harus berpikir panjang apalagi harus duduk menulis notes untuk menjawab, jawab saja “umur 30”, atau “umur 25”. meskipun sebenarnya saat menjawab itu, kita perlu jawaban yang pantas dan sesuai dengan keadaan dan fitrah kita sebagai manusia, jadi mungkin sebelum menjawabnya aku perlu memberikan sedikit mukaddimah.

Mungkin aku pernah mengatakan bahwa Allah memberikan dua hal pada manusia, sebut saja instinc atau nafsu atau apalah; pertama, keinginan untuk mempertahankan hidup, keinginan itu yang mendorongnya untuk makan dan minum. kedua, keinginan untuk menjaga kelangsungan keturunan, apa yang berlaku untuk instinc pertama juga berlaku bagi instinc kedua. katakana padaku, kapan seorang manusia itu makan? maka akan ku katakan padamu kapan dia harus menikah!

“Kapan manusia makan?” pasti kamu jawab, “saat dia lapar”.
Jadi,menikahlah saat merasa sudah “ingin”, artinya setelah baligh dan dewasa, normalnya sekitar umur 18 tahun.
“Lah, kalau dia tidak memiliki kemampuan materil untuk menikah pada umur 18, apa yang harus dia lakukan?”
Lakukan apa yang dilakukan orang lapar, yang tidak memiliki apapun untuk dimakan, bersabar dan berpuasa.
“Kalau orang lapar tidak mempu menahannya, sedangkan di depannya ada makanan, kemudian terpaksa dia mencuri dan memakannya, apa yang kita lakukan?”

Masyarakat seharusnya memudahkan dan membantu orang yang lapar, supaya dia bisa mendapatkan makanan, sehingga dia tidak harus melakukan tindakan criminal untuk mengisi perutnya. kalau memang terpaksa dia harus lapar, maka bagi orang-orang yang punya harta dan makanan harus ekstra hati-hati menjaga harta dan makanan mereka supaya tidak dicuri. dari satu sisi orang kelaparan itu memiliki hak untuk makan, dari sisi lain dia adalah penjahat karena mengambil hak milik orang lain. ini yang ku katakan untuk pernikahan.

Waktu normal untuk menikah adalah setelah baligh, namun saat itu seorang pemuda pasti sedang sibuk dengan sekolahnya, pencarian jati dirinya, dia tidak punya income yang tetap, masih meminta pada orangtua, masih belum memiliki pekerjaan, karena harus sekolah, paling tidak sampai umur 25 tahun dia baru selesai. artinya kondisi social dan keadaan tidak mendukungnya, keadaan itu memang tidak bisa dinafikan dan bertentangan dengan fakta yang dirasakan pemuda tadi. jadi, apa yang harus kita lakukan? apa yang harus dilakukan pemuda yang harus melewati hari-harinya tanpa ikatan nikah, padahal pada umur-umur antara 18 sampai 25 adalah masa-masa dimana gejolak syahwat membakar dirinya?

Allah meletakkan api syahwat yang menggelora di dalam diri pemuda itu, kalau tidak dipadamkan dengan pernikahan, maka dia akan membakar dirinya dengan rasa sakit, atau dia membakar rumah tangga orang dengan perbuatan asusila. disinilah letak permasalahan utama kita, ini yang harus kita carikan solusi dan kita bahas untuk mendapatkan jalan keluarnya.

Sebenarnya mudah saja menjawab hal itu, seorang penulis professional duduk di atas kursi, membuka laptop atau komputernya, dan menarik rokoknya, kemudian menarik nafas dalam-dalam, dan menulis, “menurut saya, umur yang paling cocok untuk menikah adalah 30 tahun….”. ya, ini pendapat anda, tapi ini tidak memberi solusi untuk masalah!

Kalau cuma berbicara sangat mudah, seorang Hakim yang memutuskan hukuman mati bagi seorang terdakwa dengan mudahnya mengetuk palu, tanpa sedikitpun dia merasa susah, Cuma menggerakkan mulut dan lidahnya saja. yang jadi masalah itu si terdakwa yang dikenakan hukuman mati, dia yang bingung dan menderita. dan dalam masalah ini, yang terdakwa dan terpidana adalah si pemuda….dan pemudi juga!

Kalau tabiat anak muda dan fitrahnya pada umur-umur ini “haus seks”, maka sangat mengenaskan kalau saudara kita sang penulis professional itu memutuskan agar si pemuda menikah pada umur 30 tahun, jadi apa yang harus dia lakukan selama 12 tahun itu menunggu angka 30!

Apalagi dia hidup dalam masyarakat yang “menghalanginya” menikah itu, tidak mendukungnya, bahkan menambah “bensin” ke dalam api yang sedang membara dalam diri pemuda itu, setiap kali dia lupa sama syahwatnya, mereka mengingatkannya lagi dengan poto-poto telanjang di pinggiran jalan, di media-media, dengan film-film tak berakhlak, dengan pergaulan-pergaulan bebas. saat dia berjalan di jalanan, dia menemukan godaan, masuk kampus juga menemukan hal yang sama, dimana-mana dia mendapat godaan, dan kita menyuruhnya bersabar 12 tahun dalam kondisi seperti itu, dan sambil kita bentak kita katakan, “nggak usah mikirin cewek dulu, belajar dulu sana,kuliah yang bener!”.

Wallahi, dipenjara 12 tahun tidak lebih berat daripada apa yang dirasakan seorang pemuda yang harus menahan diri untuk tidak menikah 12 tahun!

Terus apa solusinya?

Solusinya kita harus kembali kepada fitrah, kebutuhan dan hukum alam, tidak ada manusia yang mampu melawan hukum alam. kita harus kembali pada kebiasaan seperti orangtua kita dulu, mereka menikah pada umur 18 tahun bagi pemudi dan 17 tahun bagi pemudi, kalau itu tidak memungkinkan saat ini, maka paling tidak kita harus mendidik anak-anak kita untuk takut pada Allah supaya tidak melakukan hal-hal negatif, dan kita ajarkan akhlak islamiyyah, dan kita berusaha membersihkan lingkungan kita dari hal-hal negatif yang mengganggu anak muda, dan kita jaga anak-anak putrid kita agar tidak terjerumus dalam hal-hal negatif dan jangan sampai dia “kecurian” harta paling berharga dalam hidupnya itu, harus kita jaga anak-anak kita seperti kita jaga harta kita dari pencuri.

Inilah jawaban yang ku tahu, aku yakin siapa yang membaca ini pasti akan mengatakan, “ya, benar sekali apa yang kamu katakan”, tapi sayangnya tidak ada yang mau melakukannya. Wallahu A’lam.




Oleh: Ust. Saief Alemdar

Sahabatku di Bambu Beracun

Kepada sahabatku yang sedang patah hati:

Patah hati itu dapat berlaku selama yang pean kehendaki, dan meninggalkan luka sedalam yang juga pean inginkan, tantangannya bukan bagaimana pean bisa tetep hidup setelah patah hati, tapi bagaimana pean dapat memetik pelajaran dari peristiwa tersebut.


Saat dia pergi meninggalkan pean, pean ndak perlu sedih, karena sebenere dia meninggalkan orang yang mencintainya, sedangkan pean hanya ditinggalkan oleh orang yang tidak mencintai pean..


Colek Admin Bambu Beracun




Aku Cintai Apapun Dirimu

Syair Sayyidah Fatimah dan Sayyidina Ali 


احبك مثلما انتي
Aku mencintaimu apapun dirimu
احبك كيفما كنتي
Aku mencintaimu bagaimanapun keadaanmu
ومهما كان مهما صار
Apapun yang terjadi dan kapanpun
انتي حبيبتى انتي
Engkaulah cintaku
زوجتي
Duhai istriku
انتي حبيبتى انتي
Engkaulah kekasihku

حلالي انت لا اخشى عزولا همه مقتي,
لقد اذن الزمان لنا بوصل غير منبتي

Engkau istriku yang halal, aku tidak peduli celaan orang, kita satu tujuan untuk selamanya.

سقيت الحب في قلبي بحسن الفعل والسمت, يغيب السعد إن غبت ويصفو العيش إن جئت

Engkau sirami cinta dalam hatiku dengan indahnya perangaimu, kebahagiaanku lenyap ketika engkau menghilang lenyap, hidupku menjadi terang ketika engkau disana.

نهاري كادح حتى إذا ما عدت للبيت, لقيتك فانجلى عني ضناى اذا ما تبسمت

Hari-hariku berat sampai aku kembali ke rumah menjumpaimu, maka lenyaplah keletihan ketika engkau tersenyum.

تضيق بى الحياة اذا بها يوما تبرمتي
فأسعى جاهدا حتى احقق ما تمنيتي

Jika suatu saat hidupmu menjadi sedih, maka aku akan berusaha keras sampai benar mendapatkan apa yang engkau inginkan.

هنائى انت فلتهنئى بدفء الحب ما عشتي
فروحانا قد ائتلفا كمثل الارض والنبت

Engkau kebahagiaanku. Tanamkanlah kebahagiaan
selamanya., jiwa-jiwa kita telah bersatu bagaikan tanah dan tumbuhan.


Rasa Rinduku ini terlahir dari sebuah ketukan
Kasih Sayangku ini terlahir dari sebuah ketukan
Cintaku ini terlahir dari sebuah ketukan
Yaitu : ketukan hati yang KAU buat saat aku mengenalMU melalui KekasihMU yang memiliki akhlak terindah bagaikan Bulan Purnama




Sunday, September 15, 2013

Gema Sholawat Akbar Habib Syech Tulungagung

Hadirilah bersama keluarga dan Syekhermania Karisidenan Kediri
Habib Syech Assegaf - Solo

Waktu : Kamis, 10 Oktober 2013
Bertempat di Stadion Rejoagung Tulungagung

(Penyelenggara : Yamaha Armada Pagora Tulungagung)

Dimana Harus Mencari Kebahagiaan


Ada seorang sahabat yang curhat, dia seorang PNS, dia mengeluh karena gajinya sedikit, dibandingkan dengan kawannya yang berpendidikan lebih rendah darinya, bahkan lebih sedikit nilai plusnya dibanding dia. setiap kali dia minta pertimbangan tentang gajinya, selalu saja pimpinannya menolak. akhirnya pimpinannya itupun menjadi sasaran cacian, makian dan seterusnya…expression of annoyance!

Dulu juga aku berpikir demikian, sampai suatu ketika aku mengahdiri khutbah jumat dan mendengar khatib membaca ayat 32 dari surat Al Zukhruf: “Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia”. saat itu aku berpikir, seakan-akan aku belum pernah mendengar ayat itu, dia datang seperti menyirami hatiku yang sedang emosi, karena ketidak-samaan rezeki.

Lihatlah kawan, siapa yang membagi rezeki? Dialah yang maha pemurah yang membagi rezeki, bosmu atasanmu tidak mampu memberi atau mencegah. mereka hanya perantara. apakah kamu harus marah pada bendahara setiap awal bulan kalau dia memberi gajimu 2 juta? apa salah dia sampai kamu harus memaki-maki dia? apa dia yang menetapkan gaji?dia hanya pelaksana tugas dari atasan.

Tidak ada manusia yang bisa menunda apa yang seharusnya milikmu, dan tidak ada juga manusia yang bisa memberi apa yang tidak seharusnya kamu miliki. jatah rezeki sudha diatur Tuhan sejak tahun jabot, sebelum kamu,bosmu, bahkan nenek moyangmu ada. apa yang sudah menjadi jatahmu, pasti akan datang padamu, meskipun pangkatmu rendah dan kamu lemah, dan apa yang bukan milikmu pasti tak akan kamu miliki meskipun pangkatmu tinggi dan kamu berkuasa. coba, bisakah kamu memiliki 1 rupiah dari gaji yang telah ditetapkan untuk temanmu? tidak bisa, dia tetap menerima gajinya, dan kamu tetap menerima hakmu.

Kalau kamu tidak bisa meraih semua apa yang kamu mau, kenapa kamu tidak relakan saja apa yang sudah menjadi milikmu, itu akan lebih melegakanmu dan melegakan orang lain. inilah nikmatnya kita beriman pada qadha dan qadar Allah.

Imam pada qadha dan qadar Allah tidak berarti kamu tidur-tiduran menunggu jatahmu datang jatuh dari langit, langit tidak akan menurunkan hujan emas dan perak! tetapi kamu harus giat bekerja dan berusaha, berbuatlah dan berusahalah untuk duniamu seakan kamu akan hidup selamanya, berusahalah semaksimal mungkin mengumpulkan harta dengan cara halal, berjalanlah ke ujung dunia manapun demi mengais rezeki, kalau perlu bongkar itu perut bumi untuk mendapatkan rezeki jatahmu, kalau sudah berusaha seperti itu, tapi tetap saja belum dapat, kamu tidak perlu putus asa dan bunuh diri, “Aku sudah berusaha semampuku, tapi Allah belum memberiku, mungkin inilah takdir-Nya untukku, aku rela itu, ya Rabb…”.

Inilah esensi imam pada takdir Allah dalam Islam, bukan malas-malasan dan mencari-cari alasan pada akhirnya menyalahkan Tuhan. Ingatkan sebuah riwayat dalam sebuah hadis, ada seorang laki-laki mendatangi rasulullah, sedangkan Rasulullah di dalam masjid, dia meninggalkan untanya di depan masjid tanpa ikatan, setelah dia keluar, untanya sudah hilang, “Ya Rasulullah, aku meninggalkan untaku di depan masjid, dan aku bertawakkal pada Allah, tapi sekarang hilang!”, beliau bersabda, “ikat untamu dengan baik, baru tawakkal”.

Inilah dia iman, Allah menjadikan rezeki pada usaha, menumbuhkan tumbuhan kalau ditanam dan dipupuki, kesembuhan akan datang kalau berobat. kalau Cuma duduk, menunggu untuk, tidak aka nada untung. kalau Cuma duduk menunggu panen, tidaka aka nada panen. akalu Cuma duduk menahan sakit tanpa berobat, taka aka nada kesembuhan.begitulah hukum Tuhan, Allah tidak akan mengubah hukum itu demi orang-orang malas dan orang pengecut. berbuatlah dan berusahalah, dan ingat jangan sampai putus asa merasukimu, dan jangan sampai dengki memasuki hatimu, sehingga kamu iri melihat gaji orang lain lebih dari gajimu.

Kalau sudah merasa ada kedengkian dan iri dalam hatimu, cobalah kamu duduk dan istirahat, pikirkan apa yang kamu punyai, terkadang banyak nikmat Allah yang kamu miliki, padahal kalau dipikir kamu tidak pantas menerimanya, tapi itulah kehendak Allah, maka terimalah apa yang kamu punya, dan biarkan orang lain menikmati apa yang mereka miliki.
Filsafat rezeki sangat rumit, memang cukup susah dipahami dan dimengerti. lihatlah, ada orang yang menyelami dasar lautan, itu karena memang Tuhan meletakkan sepiring nasinya didasar laut sana, ada lagi yang menajdi pilot atau pramugari, harus terbang ke langit sana, karena Tuhan meletakkan rezeki mereka di langit sana. ada lagi pekerja tambang, mereka harus mengorek perut bumi, karena Tuhan meletakkan jatah mereka dibawah sana. ada lagi kuli bangunan, yang harus mengambil rezekinya setelah menghancurkan bebatuan. ada lagi para pemain sirkus, yang rezeki ada di mulut singa dan dibawah kaki gajah.

Bersyukurlah kamu tidak seperti mereka, rezekimu ada di atas meja, kamu duduk santai, rezekimu datang. tidak perlu naik ke langit, atau menyelami dasar laut, atau harus berdiri di bawah kaki gajah.

Kamu mengatakan, bahwa temanmu itu tidak lebih baik dan tidak lebih pintar darimu, tapi gajinya lebih besar. lihat, bukankah itu kelebihanmu yang patut kamu syukuri?

Apakah kebahagiaan selamanya pada uang, broe? apa gunanya uang kalau tidak bisa membeli kebahagiaan, ketenangan hidup, amal shaleh? harta itu Cuma sarana menuju kebahagiaan, salah satu jalan menuju kebahagiaan, kalau dengan hartamu tidak bisa membawamu menuju keridhaan Tuhan, uangmu yang berlimpah itu tidak lebih dari kertas!
Ada cerita seorang laki-laki memilik dua doa yang pasti terkabulkan, akhirnya dia berdoa, “ya Tuhan, jadikan apa yang kupegang menjadi emas”. akhirnya doa itu terkabulkan, dia senang sekali. diapun mulai memegang apa saja, apa yang disentuhnya menjadi emas. sampai akhirnya dia lapar, dia menyentuh makanan dalam piring, makananpun jadi emas, dia menyentuh gelas mau minum karena kehausan, airpun menjadi emas. akhirnya dia duduk sendiri kehausan dan kelaparan. tiba-tiba anak putrinya datang menghiburnya, diapun memeluk putrinya itu, putrinya pun menjadi emas. akhirnya dia berdoa kedua kalinya, “ya Allah, jadikanlah semua seperti semula”, karena dia sadar saat lapar hanya nasi yang dia butuh, saat haus hanya air yang dia inginkan, dan tak ada harta yang lebih berharga bagi seorang ayah kecuali anak, itu semua lebih baik dari dunia dan isinya.

Kamu, dengan sedikit gajimu, kalau kamu benar-benar bisa mengaturnya, kamu bisa lebih bahagia dari mereka yang gajinya jauh lebih tinggi darimu. aku kenal seorang yang gajinya sebulan sama dengan gajiku setahun, tapi aku lebih bahagia dari dia. aku tidak berpakaian lebih mahal dari pakaian dia, tidak makan lebih enak dari makanan dia, tidak juga memiliki hiburan lebih dari yang dia miliki, hanya saja aku ikhlas dan rela dengan apa yang ku miliki, sedangkan dia tidak, selalu saja merasa kekurangan.

Selain itu, aku juga memiliki nikmat bisa membaca berbagai macam buku dalam beberapa bahasa, dia tidak. bahkan dia serang datang padaku bertanya tentang hukum-hukum tertentu dan aku menjawabnya. aku tidak pernah butuh padanya, aku tidak butuh hartanya, yeng membedakan aku dengan dia adalah harta saja. kalau kita bersyukur, harta sedikit membuat kita tenang, tapi kalau tidak bersyukur, dunia dan seiisinya kita miliki tidak akan puas.

Sekarang, temanmu itu gajinya jauh lebih banyak darimu, memang apa yang bisa dia lakukan? bisakan dia makan 10 piring sekalian? bisa tidur di atas 10 kasur sekalian? naik 2 mobil mewah dalam satu waktu? kecuali kalau dia mau berfoya-foya membuang-buang harta, kalau itu yang dilakukan, income 10 tahun bisa dihabiskan 1 jam! bisa dihabiskan 1 malam saja untuk bersenang-senang dengan wanita! bisa saja dia merokok dengan tembakau yang dibungkus dengan uang 100 dolar! tapi ini semua perbuatan orang bodoh! kita sedang membicarakan orang waras dan normal.

Besok di kuburan, semuanya sama di mata ulat dan cacing, tidak ada perbedaan antara mayat raja dengan mayat pemulung, semua dimakan ulat. yang tersisa di dunia hanya kenangan, dan amalan disimpan untuk akhirat.
Nikmatilah setiap menit dari kehidupanmu dengan kebahagiaan bersyukur… ternyata kebahagiaan itu ada dalam syukur dan legowo….dan kesengsaraan itu ada dalam kedengkian dan iri hati.




Tuesday, September 3, 2013

Kenapa Menikah Seperti Tidak Penting

 Nggak Penting Jadi Masalah

Sekarang di depanku ada dua surat, pertama dari seorang pemuda, pegawai negeri sipil dan satu lagi dari seorang gadis. surat pertama berisi curhatan tentang permasalahan social yang dihadapinya, dan mungkin ini juga mewakili permasalahan masyarakat kita secara umum. sedangkan yang kedua adalah surat berisi solusi untuk permasalahan di surat pertama. aneh sekali dua surat ini bisa datang bersamaan, jangan kira ini adalah hayalan, disini lengkap tertulis nama dan alamat pengirim. aneh, tapi nyata.

Surat pertama, penulisnya menceritakan bahwa dia adalah seorang pegawai negeri sipil, memiliki wajah yang lumayan, berakhlak baik dan ingin menjaga kesucian hati dan dirinya dengan menikah dan membina sebuah keluarga sederhana. Dia pertama kali pernah melamar seorang wanita, keluarga wanita menerima kebaikan akhlak dan keshalehannya dalam beragama,namun mereka mengatakan “gajimu sangat kecil”.

Pada lamaran kedua, dia menjelaskan bahwa dia pegawai negeri kecil dengan gaji tidak terlalu besar, keluarga wanita mengatakan, “gaji kecil atau besar tidak penting!”. dia gembira mendengar hal itu, namun komentar terakhir dari keluarga wanita membuatnya harus mundur untuk kedua kalinya, yaitu mereka mengatakan bahwa tampangnya yang pas-pasan itu kurang cocok dengan putri mereka. entah betul wajahnya jelek atau pas-pasan, aku juga tidak pernah melihatnya, tetapi dia mengakui bahwa wajahnya nggak hancur-hancur banget.

Dia melamar wanita lain untuk yang ketiga kalinya, keluarga wanita mengatakan, “kami tidak ingin masalah,yang penting kamu baik dan bertanggungjawab”. dia mengatakan, “saya pegawai kecil, gaji saya cuma 1,5 juta sebulan, dan tampang saya seperti yang anda lihat”. “kami tidak mempermasalahkan gaji dan tampang, kami terima itu semua. tapi, kami juga tidak bisa menutupi bahwa kakaknya putrid kami ini menikah dengan mahar 60 juta, dan tidak mungkin mahar adiknya lebih rendah”. saat nominal 60 juta disebutkan, dia langsung mengatakan, “Assalamualaikum….”.

Dia melamar yang ke empat kali, dia mengatakan gajinya sekian, tampangnya pas-pasan, dan dia hanya mampu membayar mahar 20 juta. keluarga wanita menerimanya dengan senyuman, tapi mereka mengatakan, “ya tidak masalah, tapi kamu harus menyewa rumah dan lengkap dengan perabotannya, tidka boleh tinggal bersama keluarga”. mendengar itu, dia pun pergi, syarat yang lebih parah dari mahar.

Ini lamaran yang kelima, semuanya lancar, keluarga wanita menerima apa adanya, semua sudah disiapkan, fatehah pun telah dibacakan, acara akan segera dilaksanakan, namun pada detik-detik terakhir ternyata keluarga wanita tidak bisa menerima ibusi laki-laki yang terkesan “kampungan”, tidak tau berdandan, tidak tau etika berkunjung, tidak paham table-manner. Sang ibu tertangkap basah melakukan “kajahatan besar” saat makan semangka memakai garpu untuk makan daging, kemudian beliau minun sup buah dengan hirupan yang bersuara, dan makan apel tanpa mengupas kulitnya! untung tidak disebut kesalahan lain, yaitu saat ibu itu makan, dagunya bergerak-gerak!
Akhirnya dia melupakan cerita dan niat menikah, pada akhir surat dia mengungkapkan emosinya dengan cacian pada wanita dan orangtua wanita yang resek-resek itu,serta dilengkapi pula cacian untuk masyarakat.


Image Source: http://www.rimanews.com/read/20121222/85819/menurut-ustadz-al-habsyi-orang-yang-berpoligami-berarti-lupakan-ibunya

surat kedua,seorang gadis menceritakan bahwa dia tiga bersaudara, tapi mereka tinggal bersama kakak laki-lakinya, karena orangtua mereka telah tiada. kakak laki-lakinya itu baik, tidak pernah marah, dan semua kebutuhan mereka tercukupi, hanya saja setiap ada laki-laki yang datang melamar mereka, kakaknya pasti mencari-cari alasan untuk menolak lamaran itu. si A, gajinya sedikit, dia khawatir tak mampu memenuhi kebutuhan adiknya kalau menikah dengan si A. Si B, kurang berpendidikan, tidak cocok dengan adiknya. Si C, tidak punya keluarga, dia khawatir kalau nanti adiknya ada masalah tidak ada tempat musyawarah dan curhat. si D kebanyakan adik, takutnya adiknya akanterzalimi oleh keluarga itu, dan seterusnya. si gadis ini khawatir kalau terus-terusan menolak lamaran orang, dia akan jadi perawan tua.

Itulah dia dua masalah yang menjadi curhatan dua pemuda dalam surat itu. rumah penuh dengan gadis, menunggu ada yang datang menikahinya. pemuda-pemuda jomblo keliling kampong mencari gadis untuk dinikahi. tetapi, antara dua anak manusia ini ada penghalang, yang menghalangi mereka untuk berhubungan secara halal. adapun hubungan yang tidak halal tidak ada penghalang! penghalang disini adalah orangtua. maaf, aku tidak bermaksud menyamakan semua oragtua, tapi mereka-mereka orangtua yang tidak sadar kalau di dunia ini akan ada wabah luar biasa, yang menghancurkan akhlak dan merusakkehormatan, yang tidak bisa diobati kecuali dengan pernikahan. semua orang yang menghalang-halangi kemudahan dalam pernikahan, padahal dia mampu memudahkan, itu semua telah menyumbangkan untuk memperparah wabah itu.

Kerusakan yang timbul dari wabah itu akan terjangkit dan merugikan kedua pihak, laki-laki dan wanita, namun yang diderita wanita jauh lebih parah. saat seorang pemuda melakukan kesalahan itu, setelah itu dia pergi, sisanya ditanggung wanita. suatu saat orang akan mengatakan saat laki-laki tadi akan menikah, “dulu dia pernah salah, sekrang telah taubat”, tapi kesalahan itu selamanya akan tetap diingat pada wanita, tak akan ada taubat.
Ini bukan berarti seorang ayah langsung memberi anak gadisnya kepada siapapun yang meminta, tetapi dia harus mengikuti aturan main juga. paling tidak dia melihat ke agama yang melamar, kalau memang agamanya bagus, dan akhlaknya baik, dia melihat ke keluarganya,adat dan cara berpikir mereka, kalau memang keluarga itu cocok, dari berbagai segi yang menajdi pertimbangan social, dan kira-kira anak gadisnya bisa hidup di keluarga baru itu, silahkan diterima dan dimudahkan.

Adapun mahar, itu adalah kewajiban, tapi jangan sampai terlalu memberatkan laki-laki, dan tidak juga mengurangi hak-hak wanita. mahar adalah kewajiban, namun hal-hal lain yang tidak penting dan tidak ada hubungannya dengan pernikahan dan kehidupan calon keluarga itu besok hari, tidak perlu dipermasalahkan, karena itu adalah adat dan kebudayaan yang tidak baik.

Ada contoh-contoh kebiasaan jelek yang tidak ada hubungan dengan pernikahan, seperti pakaian pada saat resepsi walimatul ursy,walimatul ursy harus ada, karena itu sunnah, tapi tidak perlu membebankan diri dengan pakaian dan penampilan macam-macam kalau memang tidak mampu. seorang ibu, tidak mungkin memakai pakaian yang sama pada resepsi anak keduanya, apa kata orang! kakak perempuan juga demikian. bibi dan buk de juga tidak mau ketinggalan. setiap wanita itu membebankan suami masing-masing dengan pakaian baru setiap ada pesta resepsi pernikahan! sekali ada pesta pernikahan, bisa merusakan anggaran rumah tangga bulanan 40 keluarga!

Belum lagi biaya pelaminan, biaya souvenir, dan biaya-biaya lainnya yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan pernikahan, hanya karena memikirkan hal-hal itu, pernikahan ditunda sampai tabungan cukup! sangat mengenaskan. ini untuk pesta biasa, di masyarakat menengah kebawah. belum lagi dengan pesta yang diadakan dengan bermacam-macam jenis tabzir dan maksiat-maksiat.

Belum lagi kebiasaan harus memberikan kado balasana saat ada pesta pernikahan, yang terkadang karena gengsi-gengsian sebenarnya kado yang dihadiahkan itu tidak bermanfaat sama sekali. saat anak anda menikah, si A memberi hadiah kado tertentu, saat anak dia menikah anda dituntut memberikan hadiah kado juga, meskipun tidak lebih mahal, paling tidak nggak lebih murah, karena “tidak enak”. akhirnya anggaran bulanan rumah tangga yang pas-pasan terkuras lagi untuk pengeluaran yang sebenarnya tidak signifikan.

“Kalau ada kebahagian di rumah orang dengan pernikahan anaknya, apakah harus ada kesedihan di rumah lainnya karena anggaran rumah tangga terkuras?”, begitu kata suami saat istri meminta uang buat kado pernikahan anak tetangga.

“Apa kamu lupa saat anakmu menikah, dia menghadiahkan lampu hias terbuat dari Kristal mahal!”, jawab istrinya.
“Emang aku minta hadiah mahal seperti itu? terus apa gunanya hadiah itu?itu juga sudah dibawa sama anak kita, bukan dipasang di rumah kita, kalaupun dipasang di rumah kita apa gunanya?yang ada Cuma khawatir takut ada anak kecil iseng melempar Kristal itu, jatuh dan pecah!”.balas suaminya lagi.

“Nggak bisa!pokoknya kita harus kasih kado yang mahal!titik!”. kalau istri udah bilang gitu, sang suami terpaksa angkat bendera putih, tanda menyerah, meskipun sambil ngedumel.

Mari kita perhatikan yang dibutuhkan dua anak manusia itu yang akan menempuh hidup baru, jangan sampai gara-gara hal-hal lain yang bersifat tersier, pernikahan yang primer terlewatkan. jangan sampai hanya karena ingin dilihat orang, kita menyusahkan diri dan dua manusia yang ingin bersatu dibawah perintah Tuhan.

Wahai orangtua yang memiliki anak gadis, janganlah menolak apabila ada pemuda baik-baik yang datang melamar anak gadismu, dan jangan menyusahakan dan mempersulit. dan wahai anak-anak muda jomblo, segeralah menikah, karena tidak ada ketaatan pada Allah setelah melakukan kewajiban rukun islam dan meninggalkan yang haram yang lebih baik daripada pernikahan, karena dengan itu kamu biasa menjaga akhlak dan agamamu. Wallahu A’lam



Monday, September 2, 2013

Ketika Susah Mendapatkan Pasangan Hidup

Assalamu ‘Alaikum WR. WB.

Buya Yahya saya mau curhat dan minta solusi, sebagai petunjuk hati, sesungguhnya saya capek dengan petualangan cinta. Kenapa ya kesetiaan, ketulusan & kejujuran saya selalu tidak berbalas mulus, setiap kali saya kenal cowok & setiap satu kali saya bawa ke rumah besoknya hilang tanpa kabar berita, yang saya tahu dan yang saya alami kenapa setiap cowok yang mau serius selalu meminta hubungan selayaknya suami istri, katanya bukti kesungguhan cinta. Tapi hati kecil & diri ini selalu menolak, hingga berujung perpisahan. Padahal Buya yang saya dambakan adalah kenal dengan cowok dewasa (dalam segala hal, dunia & akhirat) menikah secara sah, baru kita punya keturunan, tapi kenapa bagi saya sulit sekali mendapatkanya, apakah saya sangat nista & hina?


Image Source: http://www.tempo.co/read/news/2013/02/05/205459147/Sinyal-Kekasih-Anggap-Anda-Hanya-Mainan

Jawaban
Buya Yahya (KH. Yahya Zainul Ma'arif, Pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon)

Wa’alaikum Salam WR. WB.

Jodoh adalah karunia dari Allah SWT, waktu dan siapa orangnya Allah yang mengatur. Kita harus Husnudzan kepada Allah bahwa jika seseorang tertunda pernikahannya adalah karena Allah menginginkan saat yang tepat untuk menikah.

Hal yang perlu diperhatikan di dalam kita menuju pernikahan tersebut adalah jangan melakukan sesuatu yang menjadikan Allah murka. Cinta adalah karunia Allah yang sangat agung, akan tetapi cinta akan berubah menjadi mala petaka ketika dicampuri oleh hawa nafsu dan pelanggaran terhadap syariat Nabi Muhammad SAW gara-gara cinta. Semestinya cinta dibangun di atas pernikahan, bukan pernikahan dibangun di atas cinta. Anda telah salah dalam menerapkan prinsip ini. Anda berpetualang mencari cinta sebelum pernikahan, maka anda akan terjerumus ke dalam budaya-budaya orang yang tidak beriman seperti budaya pacaran dll. Maka cara yang salah inilah yang menjadikan orang itu Nista dan Hina.

Carilah pasangan dengan cara yang benar. Cukuplah anda menilai dari informasi yang anda dapat tentang calon tersebut dan keluarganya jika memang secara dzohir ia adalah baik, bisa diterima dalam kriteria agama, maka baru setelah itu anda melangkah untuk melamarnya, dan tidak masalah dalam hal ini jika posisi anda adalah seorang wanita, anda tidak perlu gengsi, sebab Sayyidah Khodijahpun melamar Rasululah SAW. Dan cara melamar yang benar adalah melalui perantara orang yang baik yang bisa menjelaskan keadaan anda dengan baik tanpa ada dusta dengan cara wajar dan tidak berlebihan.

Jangan lupa anda melakukan Shalat Istikharah sebelum melangkah. Dan alangkah indahnya cara yang semacam ini. Pertama anda tampak berwibawa, yang kedua Jika anda diterima anda tidak salah pilih karena anda memang sudah mengetahui keadaannya dan jika tidak diterima andapun tidak sakit karena andapun belum terlanjur mencintranya, dan setelah itu semua serahkan kepada Allah semakin dekatlah kepada Allah SWT niscaya anda akan mendapatkan segala kemuliaan.







Source: https://www.facebook.com/buyayahya.albahjah/posts/544466862273020

Thursday, August 22, 2013

Meski Hanya Separuh

"Jangan biarkan semangatmu kendur, kecuali bila engkau siap terlambat.
Mentari tak kan berjalan mundur, namun langkahmu dapat dipercepat"

"Bila tak dapat kau raih seluruhnya, terimalah meski hanya separuhnya.
Selagi dapat kau gapai sebagiannya, tak patut kau abaikan semuanya".

"Mulailah harimu dg nama Tuhan, landasi karyamu dg keikhlasan.
Jauhkan diri dari banyak keluhan, semoga jerihmu beroleh balasan".

"Setebal apa pun awan berarak, tak dapat ia memadamkan sinar mentari.
Andai kakimu sulit bergerak, percayalah itu hanya mainan hari".
Image Source: rezapebrianhardika.wordpress.com
"Jangan lemah dan jangan lengah, jangan resah jangan gegabah,
Siapa berjuang tak mengenal lelah, bertabur anugerah berhias barokah"





Source: Thoriqohalfisbuqi alkufi

Cinta, Alasanku Menikah

ALASAN MENIKAH

Jika alasan sebuah pernikahan adalah karena mencari kepuasan nafsu belaka, Maka setiap pasangan akan sering bertengkar ketika kepuasan di kamar tidur sudah tidak lagi didapatkankan.

Jika alasan sebuah pernikahan adalah karena kekayaan,
Maka setia pasangan bakal bubar ketika salah satunya mengalami kebangkrutan.

Jika alasan sebuah pernikahan adalah karena kecantikan/ ketampanan fisik semata, Maka setiap pasangan bakal lari jika rambut mulai beruban dan muka sudah mulai keriput.

Jika alasan sebuah pernikahan adalah karena hanya ingin mendapatkan keturunan, Maka setiap pasangan akan mencari alasan untuk pergi jika buah hati (anak) tidak kunjung hadir dalam sebuah pernikahan.

Jika alasan sebuah pernikahan adalah karena kepribadian semata,
Maka setiap pasangan akan lari jika pasangannya berubah menjadi buruk tingkah lakunya.

Jika alasan sebuah pernikahan adalah hanya karena cinta,
Maka setiap pasangan akan dengan mudah jatuh cinta dan terpikat pada hal-hal yang lebih menarik baginya,
Image Source: marmalade7.com
Dan jika sebuah ikatan pernikahan adalah semata-mata diniatkan karena IBADAH kepada ALLAH SWT. Maka sesungguhnya ALLAH SWT bakal senatiasa melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada semua pasangan.

Ketahuilah bahwa ALLAH SWT mencintai setiap hamba-NYA melebihi cinta seorang ibu kepada anaknya. Dan tiada balasan bagi pasangan yang demikian selain akan mendapatkan ridha dari-Nya, baik itu di dunia maupun di akhirat. Insya Allah.

Wallahu a'lam






Wednesday, August 21, 2013

Jomblo itu Menulis Puisi

Jomblo itu senang
Senang ngelihat orang lain putus, sedih ngeliat orang lain jadian.

Jomblo itu kenyang
Kenyang karena selalu makan hati, ditolak hampir setiap hari.

Jomblo itu Sepi
Sepi karena selalu sendiri, malem minggu ditemani obat nyamuk sama sabun mandi.

Jomblo itu miopi
Terlalu sering ngeliatin cewek yang ditaksir dari jarak jauh, nggak berani kenalan apalagi ngajak jalan.

Jomblo itu ke-pedean
Di lihatin cewek di jalan, ternyata karena resletingnya buka-bukaan.

Jomblo itu dikejar trantip.
Jalan sendirian, Dikira orang hilang.
Image Source: nyunyu.com

Jomblo itu nggak lulus ujian
Gimana mau lulus kalau dikertas ujian malah nulis puisi galau.

Jomblo itu pura-pura
Status di fb berpacaran padahal cuma akun buatan,

Jomblo itu heran
Ada cowok dengan muka kacau saja bisa pacaran.


Kasihan Kasihan Kasihan...
:D





Anda Bertanya, Jomblo Menjawab

Jika ada yang bilang 'tak laku-laku' karena tak memiliki pacar..
Maka jawablah :

"Lebih baik aku dibilang tak laku-laku, daripada hanya laku sekedar dijadikan pacar."

Jika ada yang bilang tak punya 'nostalgia dan kebanggaan' karena tak memiliki pacar.. Maka jawablah :

"Lebih baik aku dibilang tak punya kebanggaan, kalau hanya sekedar kebanggaan banyaknya koleksi mantan pacar."

Jika ada yang bilang 'rugi lho' kalau tak punya pacar..
Maka jawablah :

"Lebih baik aku menjaga kesucian diri dari pada hanya sekedar mencari kesenangan dan kepuasan diri."

Jika ada yang bilang nanti bisa 'menyesal' lho kalau tak berpacaran..
Maka jawablah :

"Lebih baik aku memikirkan cita- cita daripada hanya memikirkan hubungan cinta yang terlarang."

Image Source : 8tracks.com

Friday, August 16, 2013

Suami Nahkoda, Istri Mualim, Buah Hati Penumpang

Di dalam rumahtangga, ada COBAAN ada pula GODAAN.

COBAAN merupakan faktor eksternal. Dzat Mahaadikodrati memberi cobaan ini dalam rumah tangga sebagai faktor ujicoba kesetiaan atas mitsaqon gholidzo yang terikrar saat awal pernikahan. Ragam cobaan variatif: penyakit yang tak kunjung sembuh, fitnah yang mendera secara terus menerus, tragedi kehilangan buah hati, belum dikaruniai buah hati selama bertahun-tahun menikah, dlsb. Ada pula cobaan yang berasal dari "inner circle" keluarga. Yakni, tatkala salah seorang anggota keluarga mengancam keharmonisan rumahtangga dengan banyak cara.

Sedangkan GODAAN lebih pada aspek internal. Misalnya ketertarikan suami terhadap Tahta, Harta, dan Wanita. Atau sebaliknya bagi seorang istri. Godaan ini lebih bermain pada aspek pikiran/ psikologis dan nafsu. Jika tidak mampu mengontrol godaan ini, rumahtangga bisa hancur. Semua bisa kita kembalikan kepada Hati Nurani. Bagaimana mekanisme mendeteksi perbedaan antara bisikan NURANI dan NAFSU? NURANI menyuarakan KEBENARAN adapun NAFSU membisikkan PEMBENARAN.

Suami adalah nahkoda, istri adalah mualim (navigator), buah hati adalah penumpang. Bukankah karena hal ini, sebuah pernikahan dinamakan biduk alias bahtera? Jadi, butuh kerjasama dan kekompakan di antara suami istri agar bahtera berlayar tenang di lautan. Jika suami sebagai nahkoda tak mampu menghadapi empasan ombak ganas, istri sebagai navigator bisa memilih jalur yang bisa membawa bahtera bukan hanya ke tempat yang lebih aman, tetapi juga ke tempat yang lebih baik.
Image Source:djuni.wordpress.com/2013/04/24/kado-perkawinan-seni-mengarungi-bahtera-rumah-tangga/

Demikianlah, keduanya berpartisipasi dengan peran masing-masing sejak awal agar bahtera tak karam: mendayungnya dari lepas pantai, lalu mengendalikannya agar tak pecah menghantam karang di laut dangkal, kemudian menjaga stabilitas bahtera saat dihantam taufan atau badai di samudera. Semua pada proporsinya masing-masing. Suami sebagai PEMIMPIN, bukan ATASAN. Istri sebagai BELAHAN JIWA, bukan BAWAHAN. Karena itu, istri boleh saja tidak sependapat dengan ide suami dalam beberapa hal.

Pertengkaran adalah bumbu yang semakin mempersedap dinamika rumahtangga. Karena itu, agar pertengkaran tidak berlarut, jadilah yang PERTAMA dalam memaafkan, meski sesungguhnya posisi kita yang benar. Jika pertengkaran membuat pikiran kita kalut dan terbersit kata CERAI, pandanglah wajah buah hati tatkala dia sedang terlelap! Jika tidak memiliki efek di hati, tataplah kepolosan jiwa dalam bola matanya! Masihkah kita egois? Naudzubillah....

Baiklah, ada tips dari seorang guru bagaimana beliau menjaga keharmonisan rumahtangga. Nasehatnya, SHALAT BERJAMAAH bersama pasangan! Lebih romantis lagi jika tiga hari sekali, atau satu minggu sekali, terucap kalimat seperti ini:

Suami: Terimakasih telah mencintaiku. Terimakasih telah setia dan bersabar MENDAMPINGI-ku...

Istri: Terimakasih telah mencintaiku pula. Terimakasih telah bersabar MEMBIMBING-ku....
---
Semoga sahabat-sahabat yang "nJomblo" segera dipertemukan jodohnya oleh Allah, dan semoga sahabat-sahabat kita yang belum dikaruniai buah hati, lekas dikabulkan doanya oleh Allah. Bibarokatil fatihah.....





Source: Rijal Pakne Avisa

Sunday, August 11, 2013

Bintang Kecil di Langit

TINGKATAN MANUSIA VERSI ABU NAWAS

Suatu ketika ada tiga orang yang menanyakan kepada Abu Nawas dengan pertanyaan yang sama. Pertanyaannya adalah: “Manakah yang lebih utama orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?”

Orang pertama yang menanyakan hal itu dijawab oleh Abu Nawas: “Yang lebih utama adalah orang yang mengerjakan dosa kecil.”

“Mengapa?” tanya orang pertama.

“Sebab lebih mudah diampuni oleh Allah”, kata Abu Nawas.

Orang pertama ini puas, karena ia memang yakin akan hal itu.

Orang kedua menanyakan hal yang sama dan dijawab oleh Abu Nawas adalah: “Yang lebih utama adalah orang yang tidak mengerjakan kedua-duanya.”

“Mengapa begitu?” tanya orang kedua.

“Ya dengan begitu tentu tidak memerlukan pengampunan Allah”, kata Abu Nawas.

Orang kedua pun langsung dapat mencerna penjelasan Abu Nawas

Orang ketiga menanyakan hal yang sama dan dijawab oleh Abu Nawas: “Yang lebih utama adalah orang mengerjakan dosa besar.”

“Mengapa?” tanya orang ketiga.

“Sebab pengampunan Allah kepada hambaNya sebanding dengan besarnya dosa hambaNya itu”, jawab Abu Nawas.

Orang ketiga ini pun puas dengan penjelasan Abu Nawas.

Salah seorang murid Abu Nawas yang menyaksikan itu menjadi kebingungan, lantas menanyakannya kepada Abu Nawas: “Mengapa dengan pertanyaan yang sama menghasilkan jawaban berbeda wahai Tuan Guru?”

Jawab Abu Nawas: “Manusia itu dibagi menjadi tiga tingkatan; tingkatan mata, tingkatan otak dan tingkatan hati. Seorang anak kecil melihat bintang di langit akan bilang bahwa bintang itu kecil karena ia hanya menggunakan matanya. Sebaliknya seorang pandai akan mengatakan bahwa bintang itu besar karena ia berpengetahuan dan menggunakan otaknya.”
Image Source: nadiamariana.blogspot.com

“Kemudian apa tingkatan hati?” tanya sang murid penasaran.

“Orang pandai yang melihat bintang di langit ia akan tetap mengatakan bahwa bintang itu kecil walau ia tahu bintang itu besar. Karena ia tahu dan mengerti tidak ada sesuatu apapun yang besar jika dibandingkan dengan Allah Yang Maha Besar”, Pungkas Abu Nawas menjelaskan.


Source: http://pustakamuhibbin.blogspot.com/2013/08/tingkatan-manusia-versi-abu-nawas.html

Friday, August 9, 2013

Selamat Idul Fitri, Hati

Selamat idul fitri, wahai mata..
maafkanlah aku, selama ini kau hanya ku gunakan,
melihat kilau comberan.

Selamat idul fitri, wahai telinga..
maafkanlah aku, selama ini kau hanya ku sumpali,
rongsokan kata sumpah serapah nista.
Image Source: ibnuyusofaljufrie.blogspot.com

Selamat idul fitri, wahai mulut..
maafkanlah aku, selama ini kau hanya ku jejali,
dan ku buat untuk memuntahkan kotoran, sumpah serapah penuh fitnah.

Selamat idul fitri, wahai tangan..
maafkanlah aku, selama ini kau hanya ku gunakan,
untuk mencakar-cakar kawan, dan berebut remah-remah murahan.

Selamat idul fitri, wahai kaki..
maafkanlah aku, selama ini kau hanya ku ajak,
menendang kanan-kiri dan berjalan di lorong kegelapan.

Selamat idul fitri, wahai akal budi..
maafkanlah aku, selama ini kau kubiarkan terpenjara sendiri.

Selamat idul fitri, wahai diri..
marilah menjadi manusia kembali

Thursday, August 1, 2013

Maaf, Sudah Ada Yang Naksir

Kodok maen ujan melulu, tapi gak pernah influenza.

Semut makan gula melulu, tapi kagak ada yang diabetes mellitus.

Macan sering makan daging, kapan darah tingginya?

Kucing gak pernah sikat gigi, tapi gak ada yang sakit gigi.

Burung terbang kena angin melulu, mana ada yang pernah masuk angin?
Source Image : Baltyra.com 

Kambing baunya minta ampun, tapi temen-temennya pada gak bau tuh.

Anjing kawin sembarangan, kagak ada yang AIDS.

Kerbau digigitin nyamuk, gak kena DBD.

Ayam tiap hari makan dicomberan, sehat-sehat aja.

Beruang jalan kemana aja, kagak takut dirampok.

Kijang kapan pernah ikut Pelatnas?, tapi larinya kenceng banget yaah...

Udang biarpun “goblok”, gak pernah dimarahin orang tuanya.

Singa walaupun jadi raja, anak-anaknya gak ada yang jadi “business animal”


Monyet, emang sih, mukanye kayak gitu, tapi ada aja yang naksir.
:D

Woles aja brow..






Friday, July 26, 2013

Mungkin Ku Tak Seperti Dia

Mungkin ku tak setampan Yusuf,
sehingga ku tak mengharap cinta
yang seperti Zulaikha..

Mungkin ku tak sekaya Sulaiman
dengan kerajaan yang megah dan pasukan
dari semua golongan manusia, jin, dan hewan
sehingga ku tak mengharap yang kaya juga cantik
yang seperti Bilqis sang ratu menawan

Mungkin ku tak sekuat dan setaat Musa,
ketaatan pada tuhan mengalahkan ancaman siksa rajanya
sehingga ku tak mengharap yang taat ikut berjuang
yang seperti Shofuro..

Mungkin ku tak sesetia Adam,
sehingga ku tak mengharap yang setia
dan rela menanti hingga 100 tahun lamanya
mencari hingga bertemu di Jabal Rahmah
yang seperti Hawa..

Mungkin ku tak sesabar Ayub,
sehingga ku tak mengharap yang sabar
merawat dan setia menemani
ketika tak seorangpun berkenan mendekat
yang seperti Rohmah..

Mungkin ku tak sekuat Ibrohim,
iman yang begitu teguh
sehingga ku tak mengharap yang kuat dan tegar
mengalahkan padang pasir membara
hingga menurunkan putra putra pilihan
yang seperti Hajar..

Mungkin ku tak secerdas Ali,
sehingga ku tak berharap yang cantik dan “smart”
yang seperti Fatimah Az Zahro binti Muhammad saw

Source Image: shadowness.com
Yang ku ingin hanyalah pasangan dunia akhirat,
yang sederhana, dan mau menerima apa adanya diriku
segala kelebihan dan kekuranganku
amin..



Baca juga :
Jodohku dimana??
Ataukah Tidak Menikah..



Maukah Kau Jadi Wanita Sejati

• Wanita sejati bukanlah dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.

• Wanita sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dari kecantikan hati yang ada di baliknya.

• Wanita sejati bukanlah dilihat dari begitu banyak kebaikan yang diberikan, tetapi dari keihklasan ia memberikan kebaikan itu.

• Wanita sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dari apa yang sering mulutnya bicarakan.

• Wanita sejati bukanlah dilihat dari keahlihannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya berbicara.

• Wanita sejati bukanlah dilihat dari keberaniannya berpakaian, tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertaruhkan kehormatannya.

• Wanita sejati bukanlah dilihat dari kekawatirannya digoda orang lain di jalan, tetapi dilihat dari kekawatirannya yang mengundang orang lain jadi tergoda.

• Wanita sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan syukur.

Source Image: buzzfeed.com
• Dan ingatlah, wanita sejati bukanlah dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana ia bisa menjaga kehormatannya dalam bergaul.

Menikah Terkadang Berdosa

Asy-Syaikh al-‘Allamah al-Judari menerangkan hukum menikah dengan beberapa bait syair yang terdapat dalam kitab Qurrat al-‘Uyun berikut ini:

وواجب علي الذي يخشي الزنا • تزوج بكل حال امكنا
وزيد في النساء فقد المال • وليس منفق سوي الرجال
وفي ضياع واجب والنفقة • من الخبيث حرمة متفقة
لراغب اوراجي نليندب • وان به يضيع مالا يجب
ويكره ان به يضيع النفل • وليس فيه رغبة اونسل
وان انتفي ما يقتضي حكما مضي • جاز النكاح بالسوي المرتضي

“Hukum menikah sangat tergantung pada keadaan orang yang hendak melakukannya. Hukumnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Wajib: Bagi orang yang telah mampu dan bila ia tidak segera menikah amat dikhawatirkan akan berbuat zina.

b. Sunnah: Bagi orang yang menginginkan sekali punya anak, tetapi ia masih mampu mengendalikan diri dari perbuatan zina, baik ia sudah berminat menikah atau belum walaupun jika menikah nanti ibadah sunnah yang sudah biasa ia lakukan akan sedikit terlantar.

c. Makruh: Bagi orang yang belum berminat punya anak, juga belum pernah menikah sedangkan ia mampu menahan diri dari berbuat zina padahal bila ia menikah amalan ibadah sunnahnya akan terlantar.

d. Mubah: Bagi orang yang mampu menahan gejolak nafsunya dari berbuat zina, sementara ia belum berminat memiliki anak dan seandainya ia menikah ibadah sunnahnya tidak sampai terlantar.

e. Haram: Bagi orang yang apabila ia menikah justru akan merugikan istrinya karena ia tidak mampu memberi nafkah lahir dan batin atau jika menikah ia akan cari mata pencaharian yang diharamkan Allah Swt. walaupun orang tersebut sudah berminat menikah dan mampu menahan gejolak nafsunya dari berbagai zina.

Hukum menikah tersebut juga berlaku bagi kaum wanita. Ibnu Arafah menambahkan, bahwa bagi wanita hukum menikah wajib apabila ia tidak mampu menafkahi dirinya sendiri sedangkan jalan satu-satunya untuk menanggulangi nafkah tersebut adalah menikah.”
# Ambillah pelajaran dari secuil contoh hukum fiqh pernikahan di atas, bahwa “Inilah syariat Islam, agama yang mengajarkan kelembutan dan mengedepankan sikap Tawassuth, Tasamuh, Tawazun dan Ta’adul.” Wallahu A’lam

Thursday, July 11, 2013

Jika Aku Bukan Tulang Rusuknya

Ya Allah..
Jika aku bukanlah bagian dari tulang rusuknya.
Maka jangan biarkan aku merindukan kehadirannya.

Jangan biarkan aku labuhkan rasa ini pada hatinya.
Kikisla­h pesonanya dari pelupuk mata.
Jauhkan dia dari ingatanku.

Hapuskanlah dia dari bayanganku.
Agar aku bisa ikhlas menerima keputusan-Mu.

Wahai pemilik tulang rusukku..
Aku akan selalu setia menantimu.
Menja­ga hati dan kehormatanku.
Demi ketundukanku kepada Rabb kita.

Wahai calon nahkoda kapalku…
Mari kita hiasi hati kita dgn cahaya iman.

Dalam diamku sengaja tak menampakkn diri.
Agar engkau bisa menemukanku dalam sujud malammu.

Aku tak akan banyak bicara.
Karena aku takut ketika aku menyapa.
Engkau akan terpesona dengan apa yang kuucap.

Aku menunduk malu.
Tak berani menatap mata binar yang engkau miliki.
Karena aku takut dapat menggoyahkan imanku.

Ya Rabb..
Kabulkanlah doa kami.
Amin Ya Rabbal 'Alamin.





FP: Lautan Cinta Bertasbih

Friday, July 5, 2013

Simpan Air Matamu

Sajak Jangan Habiskan

Kawan, jangan habiskan air mata menangisi seseorang
yang jangan-jangan tidak pernah menangis untuk kita

Jangan habiskan waktu memikirkan seseorang
yang boleh jadi tidak pernah memikirkan kita

Hidup ini memang kadang ganjil sekali,
Ada milyaran orang, tapi kita menambatkan hati
Ada berjuta kesempatan, tapi kita memilih satu saja

Hidup ini memang kadang rumit sekali,
Ada banyak hari esok, tapi kita tidak beranjak
Terlalu banyak hari kemarin, tapi kita terus terbenam

Aduhai, hidup ini memang kadang menyebalkan sekali,
Ada begitu banyak tempat, tapi kita masih di situ-situ saja
Ada begitu banyak pilihan kendaraan, tapi kita tidak segera naik
Masih saja di sana. Menatap kosong kesibukan sekitar.

Sungguh, jangan habiskan waktu kita
Untuk seseorang yang tidak pernah tahu
Bahwa kita menghabiskan waktu demi dia.




*Tere Liye

Tuesday, July 2, 2013

Ayo, Kita ke KUA !!

Cintailah, Tetapi...
...
...
Cintailah, karena orang yang tidak mencintai bukan orang. Bermimpilah, bercita-citalah setinggi mungkin. Tapi pahamilah cinta itu dengan pengertian yang lebih luas, yang mencakup semua kebaikan, kebenaran dan keindahan….bukan pengertian cinta yang begitu sempit, yang tidak lebih dari kecantikan tubuh wanita!

Cintailah, tapi jangan lupakan identitasmu sebagai Muslim…

Seorang Muslim memiliki hati dan akal: “ Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya” (Qaaf : 37), dan seorang Muslim itu menjaga pandangannya, hatinya, dan kemaluannya : “kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela” (Mukminun : 6).

Cintailah, tapi jangan lupakan kalau kamu itu laki-laki…

Seorang laki-laki, kalau mencintai tidak menangis, tidak galau, tidak menghinakan dirinya, dia tidak pernah merendahkan dua bibirnya sampai menyentuh kaki wanita, tetapi dia selalu tegar, berjalan penuh percaya diri seperti halnya laki-laki tercipta, kemudian dia mendatangi orang yang dicintainya, dipandangnya dengan mata penuh tanggung jawab dan meyakinkan, dan berkata, “ayo, kita ke KUA!”.

Cintailah, tetapi tetaplah kamu menjadi bagian dari manusia, yaitu Umat ini….

Jangan sampai cinta membutakanmu dan menjauhkanmu dari umatmu, sehingga kamu hidup sendiri-sendiri dengan permusuhan, kamu mengingkari semua entitas hidup dan melupakan kalau hidup ini adalah kenyataan yang harus dihadapi dan dinikmati, bukan disesali dan bukan juga masalah yang harus dicarikan solusi. Hidup akan tetap berjalan tanpa ada tatapan indah wanita cantik!
Source Image: kfk.kompas.com
Jangan sampai dunia menjadi gelap, langit runtuh hanya karena wanita yang kamu cintai tidak menepati janji, pergi dinikahi laki-laki lain. Kamu menangis dan membuat orang lain pun menangisimu.

...
...




Saief Alemdar

Facebook Comment