Sunday, January 25, 2015

Perempuan yang Memegang Lentera

sebelumnya

Dengan dasa penuh sesak, mata berkedip dan tak mampu menatap langsung Adam, Bunda Hawa menjawab “ Tidak… Aku sama sekali tidak menyukainya.”

Padahal didalam hati Hawa, rasa cintanya kepada Adam itu jutaan kali lipat dengan rasa cinta Adam kepada dirinya.

Dan ini kemudian menjadi sunnatullah di kemudian hari. Akan adanya kenyataan bahwa kaum Hawa itu diciptakan untuk banyak menyimpan misteri – misteri. Ia berkata tidak, padahal sesungguhnya Ya. Iapun berkata Ya , padahal sesungguhnya Tidak.

Sebuah misteri yang menjadikan sosok Wanita yang jujur, ikhlas, berdedikasi adalah barang yang sangat istemewa di muka bumi. Betapa bahagianya seorang Adam jika dia mampu memiliki seorang Hawa seperti ini.

Kata baginda Rasulullah SAW : “ Sebaik-baik perhiasan dunia adalah Wanita Shalihah.”
image source: http://loveis-cinta.tumblr.com/page/2

Syahdan, seorang ulama menikah dengan wanita shalihah pilihannya. Maka setiap kali malam datang, wanita itu berhias dengan secantik-cantiknya. Lalu dia mendekati suaminya dan bertanya menggoda,
“Suamiku … Apakah kamu membutuhkan aku malam ini?“

Jika Suaminya menginginkannya, maka terjadilah. Jika tidak, wanita itu kemudian melepaskan seluruh pakaian dan perhiasan indahnya. Dan menghabiskan malamnya dengan beribadah, bertahajjud dan bermunajat kepada tuhannya. Begitu terus setiap malamnya.

Seorang Sayyid Ba ‘Alawi menikah dengan seorang Syarifah. Pada malam pertamanya itu, sesudah mengenakan pakaian dan berhias, dia mendekati suaminya. Sebenarnya, Sayyid itu sudah ingin melepaskan malam pertamanya itu saat itu juga. Tetapi mata Sayyid itu tertambat pada satu naskah kitab di atas meja. Dia pun berkata kepada Istrinya,

“Dinda… Mataku melihat Kitab as Syifa lil Qodhi ‘Iyadh ini. Alangkah pinginnya aku membacanya sebentar, barang satu dua halaman. Tolong dekatkan lentera itu kesampingku dan biar aku lebih mudah membacanya.”

Istrinya meraih lentera dan mendekatkannya, kemudian suaminya mulai membuka kitab itu halaman demi halaman. Saking asyiknya membaca, Sayyid itu sampai tidak sadar dia telah membaca nyaris seluruh lembar halaman kitabnya. Dan begitu tersadar, fajar pagi ternyata telah datang.

Diapun terkaget terbuatnya. Namun lebih kaget lagi dia melihat istrinya masih berdiri di sampingnya dengan tangannya memegangi lenteranya. Rupanya semalaman wanita itu telah melakukannya tanpa berkata satu patah kata apapun, kecuali satu senyuman indah yang tersungging disaat kemudiannya suaminya dengan hangat memeluknya.


bersambung







No comments:

Facebook Comment