Wednesday, November 20, 2013

Abang Nikah Lagi Sana

Dulu, ada seorang istri yang rajin mengaji dan berbuat taat pada suaminya. Seperti biasa ia setelah hadir dari pengajian langsung pulang ke rumah untuk menyediakan keperluan sang suami.

Disaat suaminya pulang kerja, sudah menjadi kebiasaannya untuk bertanya pada sang istri. Nama si istri itu adalah Fathimah. Suaminya bertanya: “Meh... Mameh... ngomong-ngomong tadi ngaji membahas bab apaan? Kayaknya Abang belum mendenger dari Mameh.”

Sambil mengantarkan teh hangat si istri menjawab: “Oh iya Bang, tadi Mameh ngaji kata guru: “Siapa orangnya yang punya suami terus bisa menyenangkan hati suaminya dengan menyuruhnya nikah lagi, dakhalal jannah (dijamin masuk surga) Bang.”

“Oh… itu Meh,” sela si suami.
“Iya Bang. Kalau bisa Abang nikah lagi deh, biar Mameh masuk surga gitu Bang.” Si istri sembari tanya penuh manja.

Dan langsung dijawab oleh si suami: “Dah-dah Meh… jangan yang engak-enggak ntar Mameh menyesal.”

“Kagak Bang, nggak bakalan dah. Abang lekasan nikah deh,” sahut si istri.

Kejadian seperti itu terus berulang. Sampai pada satu hari sang suami pulang lebih awal dari biasanya sedang sang istri lagi berbelanja. Sepulang dari pasar sang istri sembari penuh tanya bertanya pada sang suami: “Tumben Bang pulangnya agak cepet?”

Dijawab: “Iya nih ada perlu sama Mameh.” Sembari mendekat kepada si istri suami melanjutkan pembicaraanya: “Gini nih Meh. Berhubung Mameh tiap Abang datang, Abang disuruh nikah, nah... sebenernya waktu Mameh nyuruh yang ke tujuh kali, ya udah abang nikah lagi.”

“Ya Allah Bang Alhamdulillah, Abang dah nikah lagi...” sahut si istri tanda gembira.

Dan suaminya melanjutkan pembicaraannya: “Nah Meh, sekarang juga bini baru Abang sudah Abang bawa ke sini. Tuh ada di kamar.” Sambil menuntun istrinya menuju depan kamar.

“Tuh Meh dia lagi istirahat,” kata si suami.

“Alhamdulillah Bang,” kata si istri pada suaminya.

Lalu si istri bergegas pergi ke dapur untuk membuatkan susu untuk suaminya, dan si istri tak sadar sedang diikuti oleh suaminya. Dengan wajah yang waswas dan keringat yang bercucuran bagai orang bingung, akhirnya si suami bertanya: “Lagi ngapain Meh?”

“Oh… ini Bang lagi mau bikin susu buat Abang sama bini baru Abang. Tapi susunya habis. Tapi nanti Mameh bakalan dadak memeras ke kandang sapi.”

Menjawab pertanyaan si suami dengan nada sedikit menahan tangis, dan lagi-lagi si istri tak sadar diikuti suaminya ke kandang sapi miliknya. Lalu sang istri mengambil ember dan siap memeras susu untuk suaminya dengan sedikit berkata: “Dah tumbun nih sapi, lama benar kagak keluar susunya. Sudah pegal nih tangan memerasnya, masih kagak ngocor juga nih susu.”

Si suami kembali bertanya: “Meh, lagi ngapain sih?”

“Ini nih Bang, lagi meres susu sapi,” sahut si istri sambil mengelap keringatnya.

Lalu suaminya mendekat sambil memberi tahu pada si istri: “Meh, Mameh... pantas tuh susu nggak keluar-keluar, mameh salah peras. Yang Mameh peras sapi jantan. Tuh sapi betinanya di kandang sebelah. Sini Abang peresin.”

Setelah ember penuh dengan susu, si istri langsung mengambilnya untuk dimasak. Lagi-lagi si istri tak merasa diikuti suaminya.

Terlihat kegelisahan dari wajah sang istri yang sedang mengaduk air susu. Sampai pada waktu ingin menuangkan gula, si suami dengan sigap mencegahnya: “Meh... Mameh kenapa sih dari tadi salah melulu? Ini garam bukan gula, dari tadi salah terus gak seperti biasanya.”

Akhirnya si suami merasa tak tega juga. Lalu si istri diajak ke kamarnya. “Meh, sebenarnya Abang ini tahu rasa hati Mameh. Sinih-sinih…” sambil mengajak si istri ke tempat tidur yang di sana ada istri baru suaminya.

Pecah tangis si istri tak terbendung lagi, dan akhirnya si suami berterus terang: “Mameh sebenarnya abang ini belum nikah. Nih Mameh liat! Ini cuma kedebog pisang yang Abang pakein pakaian perempuan. Tuh kedebong pisang kan?”

Sambil berteriak si istri berkata: “Ya Allah Bang, saya kira Abang dah nikah lagi...”

Langsung saja disahuti oleh suaminya: “Fathimeh Meh... Abang mah pengin kawin lagi, tapi Abang menjaga perasaan Mameh. Tadi baru dites saja Mameh jadi salah buatannya, gimana kalau beneran...”

Si istri sambil malu-malu langsung mencium tangan suaminya: “Ih Abang tahu aja...”

Dan suaminya pun kembali menasehatinya: “Meh, kalau urusan ibadah yang bakalan Mameh masuk surga tanpa hisab yang Abang tahu bukan istri menyuruh nikah lagi kepada suaminya. Cuman ridha… keridhaan si suami yang akan membuat istri masuk ke surganya Allah Swt.”






(Oleh al-Ustadz Antoe Djibrel: Cuplikan ini diambil dari kaset dokumen tahun 1965, pidato Asadul Mimbar ad-Da’i Ilallah wa Rasulih wal Mujahid fi Sabilih al-Muhaddits al-Musnid al-Imam al-‘Arif Billah al-Habib Salim bin Ahmad bin Jindan).

Source: http://pustakamuhibbin.blogspot.com/2013/11/wanita-pengharap-surga-dari-suaminya.html
Sya'roni As-Samfuriy, Cilangkap 19 Nopember 2013

Monday, November 18, 2013

Aku Harap Kau Selalu Ingat

Dahulu, di kota Kufah terdapat seorang pemuda yang tampan dan rajin beribadah. Suatu saat dia mampir ke kampung Bani An-Nakha’. Di sana ia melihat seorang wanita cantik sehingga jatuh cinta padanya. Dan ternyata, si wanita cantik ini pun memiliki perasaan yang sama terhadap pemuda itu. Karena perasaan cintanya itu, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang untuk melamarnya. Tetapi ayah wanita itu menjawab bahwa putrinya telah dijodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, keduanya tetap saling mencintai.

Wanita itu akhirnya mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda, bunyinya:

“Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji denganmu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan memberikan jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku.”

Pesan itu dijawab oleh pemuda tadi melalui orang suruhannya:

“Aku tidak setuju dengan dua tawaranmu itu. Sungguh aku merasa takut kalau aku berbuat maksiat kepada Tuhanku, aku akan tertimpa siksaan pada hari yang besar (kiamat). (QS. Yunus: 15). Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobarannya.

Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia bergumam dalam hati, “Rupanya dia masih takut kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertakwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu.” Kemudian dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mengisi hidupnya hanya dengan beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda. Tubuhnya mulai kurus dan semakin kurus menahan perasaan cinta dan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia.

Sang pemuda merasa sedih dengan meninggalnya kekasihnya itu. Ia pun sering berkunjung ke kuburannya. Sambil menangis ia mendoakannya. Suatu hari dia tertidur di atas kuburannya. Dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi dia sempat bertanya, “Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?”

Wanita itu menjawab, “Sebaik-baik cinta -wahai orang yang bertanya- adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat menggiring menuju kebaikan.”

Pemuda itu bertanya lagi, “Kalau begitu, hendak pergi kemana kamu sekarang?”

Wanita itu menjawab, “Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Surga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak.”

Pemuda itu berkata, “Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu.”

Wanita itu menjawab, “Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah Ta`ala) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah.”

Pemuda itu bertanya lagi,"Kapan aku bisa melihatmu?"

Wanita itu menjawab,"Tak lama lagi kau akan datang melihatku."

Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Alloh menuju ke hadirat-Nya, meninggal dunia.





Sumber: "I'tilalul Qulub" karangan Al-Kharaithi

Sunday, November 17, 2013

Haul Pondok Peta November 2013

Haul Pondok PETA (Pesulukan Thoriqot Agung), Haul Hadlrotusyaikh Mustaqiem bin Husein, Nyai Hj Sa’diyah binti H Rois dan Hadlrotusyaikh Abdul Djalil Mustaqiem. Juga sebagai sarana silaturahmi jamaah thoriqot Syadziliyah setiap tahun yang diadakan di Tulungagung, Jawa Timur.
Habib Umar Muthohar

Acara dilaksanakan pada hari Ahad, 10 November 2013 di ndalem pusat kota Tulungagung
Image Source: http://sultanagung78.com/

Berikut ini taushiyah yang bisa diunduh dalam format mp3 (Thank's to Badrus Salam) :


  1. Haul PETA 2013 - Ceramah Habib Naufal Solo.mp3
  2. Haul PETA 2013 - Ceramah Habib Umar Muthohar.mp3
  3. Haul PETA 2013 - Manaqib Syeh Abdul Djalil Mustaqim.mp3
  4. Haul PETA 2013 - Manaqib Syeh Abi Hasan Assyadzili.mp3
  5. Haul PETA 2013 - Manaqib Syeh Mustaqim Bin Husain.mp3
  6. Haul PETA 2013 - Sambutan Panitia.mp3



Haul Pondok PETA 2012 klik disini
Download via 4shared
Cara download yang cepat klik di sini.
Semoga Bermanfaat
:)

Saturday, November 2, 2013

Dibonceng Supra Gak Mau Mesra

Beginikah Wanita Jaman Sekarang ??

Di Jemput Vespa Malah Gak Mau Jumpa

Di Bonceng Supra Gak Mau Mesra

Di Bonceng Karisma Bilang Merana

Di Bonceng Scoopy Cuma Cium Pipi

Di Ajak Naik Angkot Malah Melotot

Di Ajak Naik Bus Malah Minta Putus

Di bonceng RG madep mengguri.

Di Ajak Jalan Kaki Malah DiMaki Maki

Di Ajak Naik Satria FU
Wouww Sepanjang Jalan Bilang I LOVE U

Apalagi Naik Ninja Baru Mau Mesra Dan Manja.

Diajak naik Innova dan Avanza dikasih dada dan paha.

Katanya cinta buta tapi kok bisa bedain mana Ninja mana mana Innova Supra dan mana Vespa...

tapi ada benar juga cinta buta, karena dia suka meraba.
:(



Jika Dia Bukan Jodohku



Jika dia bukan jodohku, Ya Allah... pudarkanlah keindahan wajahnya dari pandanganku... aku tak ingin mencintai orang yang salah, sungguh... walaupun melupakannya sangat menyakitkan... aku berusaha untuk sanggup... gugurkanlah satu-persatu dengan perlahan semua kenangan yang senantiasa melekat erat dalam ingatanku... karena jika semuanya terhapus dalam waktu sekejap, aku takut itu akan menyiksa diriku sendiri...

Jika dia bukan jodohku, Ya Allah... bantulah aku untuk mencabut perasaan tak biasa ini dari hatiku... aku akan merasa bersalah dan mengutukuki diri jika dia yang kini bersemayam anggun di hatiku bukanlah qawwamku... aku sadar itu tidaklah mudah karena akarnya terlanjur membumi di hatiku... tapi, demi keridhoan-Mu, apa yang tidak akan aku lakukan ?

Jika dia bukan jodohku, Ya Allah... kumohon, jangan hadirkan sosoknya lagi dalam mimpi-mimpi malamku... karena itu hanya membuatku semakin berandai-andai dan lalai dari mengingat-Mu...

Jika dia bukan jodohku, Ya Allah... jauhkanlah, sejauh yang aku butuhkan untuk menjadikan namanya terdengar biasa saja di pendengaranku... karena sungguh, atas perasaan ini aku tak mampu tenang bila mendengar namanya...

Jika dia bukan jodohku, Ya Allah... jauhkanlah, sejauh yang aku butuhkan untuk menjadikan wajahnya terlihat biasa saja bagi netraku... karena sungguh atas perasaan ini hatiku tak bisa bergetar wajar bila memandang wajahnya.












Tabligh Akbar Lirboyo Kediri 2013

HADIRILAH TABLIGH AKBAR MUHARRAM 1435 H & GEMA SHALAWAT 

bersama Majelis Muwasholah baina Ulama wal Muslimin
insyaallah akan dihadiri oleh:
1. Habib Salim bin Umar bin Hafidz (Hadramaut - Yaman)
2. Habib Segaf bin Hasan Baharun (Pasuruan - Jatim)
3. Habib Muhammad al Habsy (Solo - Jateng)
4. Habib Jamal bin Thoha Ba'agil (Batu - Jatim)
5. Habib Sholeh al Jufri (Solo - Jateng)

tanggal : Sabtu malam Ahad tanggal 30 November 2013
tempat : di Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur
pukul : 18:00 wib sampai selesai




Friday, November 1, 2013

Aku Mau Jadi Pacar Kamu

USTADZ JA-IM TAPI NGAREP 

Cewek: Bang..
Cowok: Iya saya sendiri..

Cewek: To the point aja Bang. Aku mau jadi pacar kamu!
Cowok: Apah?!! *kaget*

Cewek: Aku mau jadi pacarmu!
Cowok: Apaan sih? Enggak.. Enggak..

Cewek: Mau dong Bang. Pelizzz..
Cowok: Enggak. Gue mau fokus jadi ustad ganteng, gak mau keganggu sama pacar2an!

Cewek: Abang alasan aja! Pokoknya aku mau jadi pacarmu! Titik!
Cowok: Dih! Kalo gue enggak?!

Cewek: Aku mau bunuh diri sampai mati!
Cowok: Hahaha bunuh diri aja.. Sonoh..

Cewek: Bang..
Cowok: Apalagi?

Cewek: Jadi pacarku ya?
Cowok: Ngeyel bgt sih dibilangin? Enggak!

Cewek: Tolong dong Bang. Hargai perasaanku. Aku cinta mati ma kamu.. aku mau Abang jadi pacarku sekalii aja untuk selamanya.. *hampir nangis*

Cowok: Ya ampun kutil betmen! Kalo enggak ya enggak! Wajah loe tuh standar bgt ga masuk kriteria gue! Trus dalam agama gue..pacaran itu ga boleh! Jadi, gue ga mau!

Cewek: Ah Abang... sok alim... Ayo dong jadi pacarku.. Mau ya? Ya?
*buka kancing atas*
*angkat2 rok*
Gimana?

Cowok: Iya, iya. Maauuu.. Mau.. Bangeet..., yadah kita jadian,

Cewek: Horreee... Maaf bang aku cuma bercanda qok tadi...pengen tau aja Seberapa ke'IMANan abang...

Cowok: *nangis rubuhin pager mushola*



(Wangsit dari: Ustadz Laskar Ki-Ageng Kendil)





Facebook Comment