Tuesday, April 16, 2013

Tidak Menikah Why (Not) ?

IMAM AN-NAWAWY MEMBUJANG SAMPAI AKHIR HAYAT

Jangan mudah terinspirasi dengan seorang ulama besar sekaligus muhadits yang nge-jomblo sampai akhir hayatnya tanpa mengetahui illahnya, siapakah beliau?

Beliau adalah Pengarang :

  • kitab Ar-Raudhah (Raudhatut Thalibin)
  • kitab Al-Minhaj
  • kitab Mukhtashar Muharrar Fil Fiqh
  • kitab Daqa’iqul Minhaj
  • kitab Al-Manasikus Sughra
  • kitab Al-Manasikul Kubra
  • kitab At-Tibyan Fi Hamalatil Qur’an
  • kitab Tashhihut Tanbih
  • kitab An-Nukat ‘Alat Tanbih
  • kitab Syarh Shahih Muslim
  • kitab Al-Adzkar
  • kitab Riyadhus Shalihin
  • kitab Al-Arba’in
  • kitab Syarh Al-Arba’in
  • kita b Thabaqatul Fuqaha
  • kitab Tahdzibul Asma’ Wal Lughat.


Al-Imam, Al-Hafizh, Syaikhul Islam, Muhyiddin, Yahya bin Syaraf bin Murry bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jum’ah bin Hizam an-Nawawi (Imam an-Nawawi As-syafi’i rohimahulloh wa ardhoh)

Tentang menikah beliau berfatwa dalam kitab minhaj :

"Nikah hukumnya sunah bagi orang yg membutuhkan dan punya biaya. Jika tidak punya biaya sunah hukumnya meninggalkannya dan lemahkanlah syahwatnya dengan berpuasa. Jika tidak butuh menikah, maka menikah hukumnya makruh kalau tidak punya biaya. Jika punya biaya tidaklah makruh, tetapi melakukan ibadah lebih utama. Saya (an-Nawawi) berkata jika memang seseorang tidak menggunakan waktunya untuk beribadah, maka nikah lebih utama".

Beliau hidup membujang sampai akhir hayatnya, beliau lalui hari-harinya dengan beribadah kepada Alloh azza wajalla, banyak menulis karya karya ilmiah, mengarang kitab kitab bermadhzab syafi'iyyah, mengajar dan menasihati. dan Inilah yang telah mengangkat ketinggian pribadinya, naffa'anallohu bi'ulumihi wabarokatihi...

Subhanallah


Baca juga :
Mencari Jodoh - Pasrah Kepada Allah
Dimana Jodohku
Tidak Menikah Why (Not) Part II

No comments:

Facebook Comment